SALISMA.COM (SC), JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai perkiraan pertumbuhan kredit bank umum yang dibuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 7 persen untuk tahun ini terlalu rendah.
“Berapa? Kredit tumbuh 7 persen? Kerendahan itu, kerendahan,” tutur Darmin saat ditemui di kantornya, Jumat (21/10).
Menurut mantan Gubernur Bank Indonesia (BI), perkembangan kredit tidak seburuk itu. Pasalnya, pertumbuhan perekonomian domestik tahun ini sudah lebih baik dibandingkan 2015.
“Masak cuma tumbuh 6-7 persen. Harusnya 8 persen,” ujar Darmin.
Lebih lanjut, ia berharap suku bunga kredit perbankan bisa segera turun seiring dengan dipangkasnya suku bunga acuan BI-7 Days Reverse Repo Rate.
Kendati demikian, Darmin menyadari penurunan suku bunga kredit membutuhkan waktu. Hal ini juga tergantung dari upaya regulator meyakinkan perbankan, respons perbankan, dan kondisi pasar.
“Walaupun turunnya suku bunga kredit tidak otomatis, tetapi kami akan kerjasama meyakinkan OJK supaya dengan penurunan suku bunga BI bisa terealisasi ke penurunan tingkat suku bunga deposito dulu, tingkat bunga tabungan, baru masuk ke tingkat bunga kredit,” kata Darmin.
Sebagai informasi, BI dalam putusan Rapat Dewan Gubernur BI yang diumumkan kemarin kembali menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen. Dengan demikian sepanjang tahun ini BI telah menurunkan suku bunga acuannya sebesar 150 basis poin.
Sementara, data terakhir BI menunjukkan rata-rata Suku Bunga Dasar Kredit (SDBK) perbankan masih di atas 10 persen per tahun.
(CNN INDONESIA.com)