oleh

Normalkah Berat Badan Naik usai Lebaran?

SALISMA.COM – Lebaran kini telah usai. Dan hampir sebagian orang akan mengalami kenaikan berat badan usai Lebaran. Padahal sebelumnya bobot sempat menyusut selama berpuasa Ramadan.

Seperti yang dialami Putri Rahma, warga Kuningan, Jakarta Selatan. “Lebaran, badan jadi ikut melebar,” katanya, seperti ditulis Koran Tempo, Senin, 27 Juli 2015.

Berat perempuan 28 tahun itu rata-rata 54 kilogram. Selama puasa, dia turun satu kilogram, tapi kini membumbung jadi 56 kilogram. Penyebabnya bisa ditebak, seabrek ketupat, opor ayam, rendang, dan lainnya yang dia lahap di rangkaian silaturahmi Lebaran. “Gimana ya, banyak makanan enak,” Putri sambil tertawa.

Pakar gizi klinik Rita Ramayulis menilai berat badan yang turun selama berpuasa dan naik setelah Lebaran seperti yang dialami Putri ini merupakan hal yang wajar. Sebabnya, setelah tak lagi berpuasa, orang cenderung mengkonsumsi makanan lebih banyak dari sebelumnya. “Saat berpuasa, waktu makan dibatasi, hanya dua kali,” ujar dosen Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II ini. “Tapi saat Lebaran, bisa makan kapan saja.”

Meskipun turun naik, Rita mengatakan penurunan dan lonjakan berat badan selama periode puasa dan Lebaran ini tak masuk dalam kategori yoyo. Menurut dia, disebut yoyo jika diet yang dilakukan menyebabkan berat turun drastis, kemudian melonjak lebih tinggi lantaran konsumsi makanan yang tak terkontrol.

Pola makan seperti inilah yang mengundang banyak penyakit. Berbeda dengan yoyo, menurut Rita, naik turun berat badan saat puasa dan setelah Lebaran cenderung tak drastis. “Masih normal,” kata penulis seabrek buku diet tersebut.