oleh

Gene ‘Willy Wonka’ Wilder Tutup Usia karena Alzheimer

SALISMA.COM (SC), JAKARTA – Sebelum Johnny Depp bermain ‘gila’ dengan topi tinggi, sarung tangan, dan jubah aneh di Charlie and the Chocolate Factory, karakter nyentrik Willy Wonka dimainkan oleh Gene Wilder pada 1971.

Wonka versi Wilder ada dalam film Willy Wonka and the Chocolate Factory. Sutradara Mel Stuart yang menggarap adaptasi buku Roald Dahl itu.

Wilder dianggap bermain dengan sangat ikonik dalam film itu, sama menakjubkannya seperti di film-film lain. Leo Bloom yang penuh tekanan dalam The Producers (1967), atau Dr. Frankenstein dalam film Young Frankenstein (1974).

Di tangannya, peran komedi, depresi, maupun liar bisa menjadi dramatis. Pantas ia punya banyak film di puncak kejayaannya, 1970-an sampai 1980-an.

Tapi kabar duka baru menimpa aktor multitalenta itu. Pengacaranya, Eric Weissmann menyatakan, Wilder baru meninggal dunia dalam usia 83 tahun.

Ia meninggal karena komplikasi yang timbul akibat Alzheimer. Mengutip CNN, seperti disampaikan keponakannya Jordan Walker-Pearlman, sudah tiga tahun Wilder berjibaku dengan penyakit itu. Namun Wilder tak pernah mengungkapkannya.

“Dia tidak bisa mengurangi satu senyum pun di dunia,” kata Walker-Pearlman mengungkapkan.

Salah satu sutradara yang pernah bekerja sama dengannya, Brooks mengatakan, Wilder merupakan seseorang dengan talenta menakjubkan sepanjang masa. “Dia memberkati setiap film yang kami buat dengan ‘sihirnya’ dan dia memberkati saya dengan persahabatan,” ujarnya.

Bagi Wilder sendiri, pertemuan dengan Brooks mengubah hidupnya. Dalam wawancara dengan CNN pada 2005 ia pernah mengatakan, film-film berdatangan setelah ia diminta Brooks menjadi lawan main untuk aktris cantik Anne Bancroft.

“Itu berujung pada The Producers, Blazing Saddles dan Young Frankenstein, karena saya salah pilih karakter. Dan itu mengubah hidup saya,” katanya.

Wilder mengaku senang dirinya banyak mendapat peran komedi. Film-filmnya termasuk Stir Crazy, Silver Streak, The Adventures of Sherlock Holmes’ Smarter Brother, dan The World’s Greatest Lover.

Di film yang disebut terakhir, Wilder juga sekaligus menduduki ‘jabatan’ sebagai sutradara.

Ia menganggap dirinya lebih ‘berbakat’ untuk komedi. “Untuk setiap peran dramatis, ada 14 orang lain yang akan melakukannya lebih baik dari saya.”

Dengan bakatnya itu, kepergian Wilder disayangkan banyak orang. Kritikus film Leonard Maltin mengungkapkan, “Diberkatilah Anda atas seluruh tahun yang penuh tawa dan cinta ini, yang begitu hangat dan penuh kemanusiaan.”

Di mata Debra Messing, mantan bintang Will & Grace di mana Wilder pernah menjadi bintang tamu, sang aktor adalah sosok yang bisa mewarnai dunia dengan keceriaan dan kecerdasannya.

“Saya tidak bisa bilang betapa berartinya berakting bersamanya dan berkesempatan kenal hatinya.”

 

(CNN INDONESIA.com)