SALISMA.COM (SC), JAKARTA – Sungguh menyenangkan berbelanja di Tsukiji, pasar tradisional terbesar di dunia yang berlokasi di Tokyo, Jepang.
Selain lengkap—menjual berbagai macam buah, sayur, daging, bahkan bunga—panorama sekitarnya juga indah, diapit Sungai Sumida dan pertokoan elite Ginza.
Namun yang paling terkenal adalah ikan dan bahan makanan laut lain. Melansir dari Amusing Planet, sebanyak dua ribu ton bahan makanan laut dijual di pasar ini.
Jumlah ini adalah yang terbesar di dunia. Tak hanya itu, pasar tradisional Tsukiji juga menjual sebanyak 400 jenis makanan laut, mulai dari rumput laut yang murah hingga kaviar yang sangat mahal.
Meski begitu, ada juga ikan sarden kecil hingga ikan tuna berukuran 300 kilogram, serta menjual ikan paus yang hingga kini masih diperdebatkan perizinannya untuk dijual.
Sekitar 700 ribu ton makanan laut ini bisa mencapai harga hingga US$5,9 miliar atau setara Rp77,3 triliun setiap tahun.
Pada akhir tahun ini, pasar Tsukiji akan berpindah lokasi ke Tokyo Bay, agar dapat kembali menduduki daerah elite.
Alasannya, pemerintah Jepang berencana untuk menjadikan daerah tersebut sebagai salah satu pusat perhatian dalam rangka mempersiapkan Tokyo untuk Olimpiade pada 2020.
Selain terkenal dengan bahan makanan mentah yang dijual, pasar ini juga sempat dikenal dengan ajang lelang tuna, yang dibanderol harga hingga ribuan dolar untuk satu ekor ikan saja.
Pada 2013, sebanyak 221 kilogram ikan tuna sirip biru terjual hingga US$1,76 juta (Rp23 juta). Perlelangan ini diselenggarakan secara eksklusif di dalam pasar mulai pukul setengah enam pagi dan berakhir pukul sepuluh pagi.
Hanya penjual di dalam pasar itu saja yang bisa menyaksikannya. Untuk itu, para pengunjung sudah mulai mengantre sejak pukul tiga pagi agar bisa ikut melihat perlelangan tersebut.
Sementara lelang ikan berlangsung, di luar pasar dijual beberapa barang eceran, seperti peralatan memasak Jepang, perlengkapan restoran, sayuran, makanan laut, juga beberapa restoran.
Sebelumnya, pasar ikan yang dimiliki Tokyo adalah pasar ikan Uogashi. Pasar tersebut didirikan di tepi Sungai Nihonbashi pada abad ke-16, dan dijadikan tempat untuk menjual ikan-ikan sisa yang tidak dibeli oleh Edo Castle, kediaman kerajaan shogun.
Kemudian terjadi gempa bumi berkekuatan besar di Kanto pada 1923, yang menghancurkan pusat kota Tokyo, termasuk pasar ikan Nihonbashi.
Akhirnya, pasar tersebut pun dipindahkan ke Tsukiji dan mulai beroperasi sejak 1935. Pasar itu pun kemudian langsung menjadi destinasi wisata yang paling terkenal di kalangan wisatawan.
(CNN INDONESIA.com)