SALISMA.COM (SC), JAKARTA – Seorang warga Amerika Serikat dan seorang Australia diculik di ibu kota Afghanistan, Kabul.
Kedua orang yang diyakini terkait dengan Universitas Kabul itu, diculik oleh lima pria bersenjata di sebuah jalan dekat universitas pada Minggu kemarin. Hingga kini, belum jelas siapa yang menjadi dalang penculikan.
Kedutaan Australia di Kabul mengonfirmasi seorang awarganya diculik namun tidak memberi detail lain dengan alasan privasi dan keamanan.
“Kami terus mengimbau warga Australia untuk tidak bepergian ke Afghanistan karena situasi keamanan yang ekstrem berbahayam termasuk ancaman serius penculikan,” bunyi pernyataan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia.
Sementara itu Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan menyatakan bahwa mereka mengetahui bahwa seorang warga AS diculik namun tak memiliki inforamsi lain.
Penculikan adalah masalah besar di Afghanistan. Kebanyakan menyasar warga Afghanistan sendiri, namun dalam beberapa tahun terakhir, warga asing juga menjadi target.
Seorang pekerja kemanusiaan asal India diculik di Kabul pada Juni lalu dan dibebaskan pada Juli.
Setidaknya dua warga asing lain, dari Jerman dan Belanda, diculik di lingkungan yang sama tahun lalu. Kedua orang itu, perempuan, dibebaskan tanpa luka apapun. Polisi mengatakan motif penculikan adalah uang.
Pada Juni, polisi mulai mengimbau warga asing yang tinggal di Kabul untuk bepergian dengan pengawal atau menghindari meninggalkan rumah mereka.
(CNN INDONESIA.com)