Salisma.com, Siak – Ratusan orang dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dari 18 provinsi wilayah Timur berkunjung ke Kabupaten Siak. Kedatangan mereka, setelah mengikuti rangkaian workshop di Pekanbaru.
‘’Wow kotanya bersih dan infrastrukturnya bagus,’’ puji koordinator rombongan Hidayat saat sampai ke Siak, Sabtu (16/4) siang. Hadir dalam kesempatan itu, Kadis Bina Marga dan Pengairan (BMP) Irving Kahar, Kadisparpora Hendrisan dan Kabid Cipta Karya Basrianysah.
Awalnya, ia bersama rombongan tak tahu bahkan buta tentang informasi daerah di wilayah Barat. Maklum saja, pertemuan tahunan ini biasa digelar di daerah Timur. Namun, pada tahun ini ditukar, wilayah Barat ke Timur, dan Timur ke Barat. Dipilihlah Pekanbaru untuk melaksanakan workshop.
Dalam sesi workshop panitia menyediakan sesi wisata, maka dipilihkan Kabupaten Siak. ‘’Sepanjang perjalanan, jalannya bagus dan kotanya tertata. Apalagi saat melintasi jembatan,’’ kata dia.
Hidayat menyarankan Pemkab agar menyiapkan diri untuk menjadi kota Pusaka. Sebab, di sini banyak peninggalan sejarah dan budaya. ‘’Agar peninggalan ini tetap lestari dan terjaga,’’ kata dia.
Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi mengucapkan selamat datang. Akhirnya sampai juga ke Kota Siak, yang dijuluki Negeri Istana. Siak ini adalah destinasi wisata di Riau.
Di sini banyak peninggalan sejarah dan budaya Melayu, yang mulanya berkembang di sini. ‘’Perlu diketahui, jika bapak/ibu sudah menginjak dan minum air Siak, pasti akan datang lagi ke Siak,’’ kata Syamsuar yang disambut gelak tertawa peserta rombongan.
Kabupaten Siak ini merupakan eks pemekaran kabupaten induk Bengkalis. Usianya baru meginjak 15 tahun Oktober nanti. Sejak dimekarkan dari kabupaten induk dan berdiri sendiri, pembangunan infrastrutur jadi proritas utama.
Maklum saja, daerah satu dengan lainnya terpisah oleh sungai. ‘’Ada tiga jembatan besar, dan bapak ibu telah lewati,’’ sebut dia.
Jembatan pertama adalah Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL) yang berada di Kecamatan Siak dan Mempura. Kedua jembatan Tengku Abdul Jalil Rachmansyah di Kecamatan Sabakauh dan Sungai Apit. Ketiga Jembatan Sultan Syarif Hasyim yang berada di Kecamatan Tualang.
Perlu bapak ibu ketahui, nama bandara di Pekanbaru adalah nama sultan Siak yaitu Sultan Syarif Kasim II, telah dijadikan sebagai pahlawan nasional dan nama bandara di Pekanbaru.
Terkat dengan usulan Siak dijadikan kota Pusaka, hal ini sudah disiapkan dan disusun dokumen. Bagi Pemkab, keberadaan kota Pusaka sangat penting.
Tujuannya memelihara dan melestarikan agar jangan terpengaruh dengan zaman modern. Siak sebagai budaya Melayu telah memiliki motto, Siak the Trully Malay.
Pemkab sendiri sedang melakukan inventaris radius yang berada di tempat sejarah. Begitu juga dengan Rencana Tata Ruang Bangunan dan Lingkungan dilakukan evaluasi.
‘’Saat ini dalam penataan pembangunan, Pemkab sangat selektif. Ada tempat-tempat yang boleh dibangun dan tidak boleh. Seperti di kawasan hutan kota yang dilarang Pemkab untuk membangun dengan tak mengeluarkan izinnya.(Yn)