Salisma.com – Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengritik Presiden Joko Widodo. Tak jarang Jokowi menyerang balik meski tak mengungkapnya secara lugas. Teranyar, SBY menyindir gaya kepemimpinan Presiden Jokowi yang mana menteri-menterinya seringkali buat gaduh hingga muncul ke publik.
Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan, selama ini hubungan antara Jokowi dan SBY baik-baik saja alias tak ada yang istimewa. Kata dia, setiap pemimpin atau presiden, memiliki tantangan yang berbeda-beda dan gaya masing-masing di dalam mengatasinya.
“Saya kira selama ini hubungan Pak Jokowi dan Pak SBY baik. Dan biasa-biasa saja,” kata Pareira, Selasa (29/3).
Lebih lanjut, Politisi PDIP itu tak menyarankan terhadap Jokowi dan SBY untuk menjalin komunikasi. Sebab, kedua pemimpin tersebut memiliki gaya atau tipe yang berbeda.
Dia mengklaim bila Jokowi merupakan sosok pemimpin yang tidak suka berwacana dan pencitraan. Tanpa bermaksud menyindir SBY, Pareira menyebut bila karakter Jokowi lebih berorientasi pada target percepatan pembangunan agar dapat segera dirasakan oleh rakyat.
“Perlu jalin komunikasi yang seperti apa lagi? Saya kira Pak Jokowi bukan tipe yang suka banyak berwacana. Karakter kepemimpinan Pak Jokowi lebih berorientasi pada output-output kongkrit. Sehingga beliau mencanangkan kabinetnya sebagai kabinet kerja, dan mendorong percepatan produktivitas di semua bidang kehidupan,” jelas Pareira.
Diketahui, tak hanya sekali atau dua kali Presiden Jokowi dan SBY dalam tanda kutip terjadi perang dingin. Di awal pemerintahannya, Jokowi diketahui menyalahkan beberapa kebijakan yang dibuat pemerintahan sebelumnya, SBY.
Teranyar, tak terima dengan tudingan tersebut, SBY mengaku bila 10 tahun dirinya menjabat presiden dan memimpin negeri ini, banyak program yang dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Kata SBY, tak masuk akal dalam 10 tahun pemerintahannya dianggap tak berbuat apa-apa.(merdeka)