PEKANBARU,SALISMA.COM (SC) – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin ungkapkan bahwa kesenjangan ekonomi yang dirasakan rakyat Indonesia makin melebar. Hal ini sekaligus menyoroti kondisi sosial dan ekonomi umat di Tanah Air yang masih terganjal kesenjangan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Menurutnya, semua ini terjadi lantaran masih terbatasnya sumber daya, termasuk dalam ketersediaan permodalan dalam konteks keuangan syariah. “Masalah literasi keuangan juga menjadi salah satu hal disoroti karena dinilai masih sangat rendah,” kata Ma’ruf Amin.
Curhat Ma’ruf Amin ini disampaikannya dalam pelantikan pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah [MES] 2021-2023 di Jakarta, awal pekan.
“Kondisi sosial dan ekonomi umat masih jauh dari harapan. Pada kondisi sosial di ekonomi dimaksud diantaranya adanya kesenjangan ekonomi yang dirasakan makin melebar,” katanya.
Dia mengungkapkan, saat ini kegiatan ekonomi yang melambat akibat pandemi Covid-19 juga menjadi salah satu kendala penguatan ekonomi umat.
Kemudian pembangunan ekonomi yang belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat hingga tingkat literasi masyarakat untuk mengakses sumber daya ekonomi dan pengetahuan terhadap ekonomi dan keuangan syariah masih sangat rendah di Indonesia.
Kendala lainnya adalah adanya tantangan global dan nasional mengenai persepsi umat Islam yang disebut-sebut keras hingga fenomena islamophobic yang berkembang di kawasan Amerika Serikat (AS) dan Eropa menjadi hal yang disorot.
“Umat Islam masih menghadapi tantangan global dan nasional, persepsi islam agama konflik dan kekerasan, adanya upaya membenturkan keislaman dengan kebangsaan, keislaman dengan sains dan teknologi, serta keumatan dengan kemasyarakatan. Masih ada fenomena islamophobic terutama di Amerika Serikat dan Eropa,” ujar Kiai Ma’ruf.
“Sehubungan dengan itu sebagaimana diamanatkan dalam Munas kemarin kehadiran MES harus bisa lebih dirasakan oleh umat, artinya MES harus bisa hadir di tengah masyarakat dan turut aktif menyediakan solusi atas berbagai masalah tersebut,” lanjutnya. (mil/bpc)