oleh

Dewan: Kendaraan Berat Milik Perusahaan Hancurkan Jalan di Riau

PEKANBARU – Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau, Aherson mengatakan, hampir semua kendaraan bertonase besar menjadi penyebab rusaknya jalan di Provinsi Riau. Kendaraan tersebut merupakan milik perusahaan besar yang beroperasi di Riau.

“Akibatnya, jalan-jalan kita menjadi hancur. Uang perawatan jalan disediakan setiap tahun dengan sangat besar. Mungkin hanya tahun ini yang kurang, biasanya banyak,” kata Aherson, Minggu (25/3).

Oleh karena itu, dikatakan Aherson, pihaknya akan mewacanakan pengalihan moda transportasi truk ke kereta api pengangkut barang.

“Di daerah kita ini, banyak kendaraan yang dilewati truk yang mengangkut batu bara, kayu, sawit serta material berat lainnya. Karena jika melewati jalan umum, anggaran perawatan jalan akan semakin membengkak. Sedangkan yang diuntungkan adalah pihak swasta, dan perbaikan jalannya memakai anggaran pemerintah,” jelasnya.

Dikatakan politisi Demokrat ini, dirinya juga akan mengusulkan kepada komisi terkait, yakni Komisi IV yang membidangi masalah pembangunan, dan tingkat pimpinan fraksi juga nantinya.

“Jalan itu sebenarnya tak layak dilewati kendaraan bertonase besar. Sudah sepatutnya beralih ke kereta api. Kalau Pemerintah tak sanggup buat rel kereta, bebankan kepada bisa swasta atau perusahaan-perusahaan besar. Karena selama ini anggaran daerah banyak habis untuk perbaiki jalan, sementara perusahaan yang ikut berandil besar terhadap rusaknya jalan tersebut,” imbuhnya.

Adapun mekanisme pengalihan nantinya, pihak swasta yang berkepentingan dengan moda transportasi diminta untuk membangun jalur kereta api tersebut. Jika tidak, menurut dia bisa juga dengan mendatangkan investor untuk memudahkan pemerintah.

“Kita tiap tahun memperbaiki. Jalan dan mengeluarkan uang prawatan. Berapa habis uang? Kalau swasta tak sanggup, tak usah operasi di sini. Ini akan segera kami rapatkaan. Kalau perlu kita portal jalan. Biar yang bisa lewat mobil kecil masyarakat saja, kalau mereka pihak perusahaan hanya mau memikirkan untung banyak saja,” tuturnya. (*)