SALISMA.COM, SIAK – Ketua DPRD Siak Indra Gunawan selalu pro-rakyat. Peduli dengan seluruh masyarakat Siak, karena dia lahir dari rahim masyarakat Siak. Duduk sebagai wakil rakyat karena rakyat yang memilihnya.
Makanya Indra Gunawan menginginkan tidak boleh ada keluhan dari masyarakat. Keperluan masyarakat memang harus terpenuhi.
Saat ini cuaca terus berubah-ubah, hal itu tentu saja berdampak pada para petani. OPD terkait diharapkan Indra Gunawan dapat lebih peka dengan menyiapkan apa yang menjadi keperluan petani saat ini, apakah pupuk, bibit atau pengairan dan lain sebagainya.
‘’Jangan sampai petani mengeluh, baru direspon,’’ tegas Indra Gunawan, Senin (4/11).
Seperti amanat Presiden Prabowo, Indonesia sedang disiapkan swasembada pangan, dan Kodim 0322/Siak di bawah komando Dandim Letkol Arh Riyanto Budi Nugroho sudah memulai pengembangan dan penambahan kawasan tanam saat ini sudah 1.500 hektare lebih, menyebar di sejumlah kecamatan.
Jumlah itu di luar lumbung padi yang kini dimiliki Kabupaten Siak, seperti Kecamatan Sungai Mandau, Bungaraya, Sabak Auh dan Sungai Apit.
‘’Saya mengharapkan lumbung padi sebagai ikon Kabupaten Siak dapat terus diperhatikan, sejalan dengan pengembangan kawasan tanam ketahanan pangan,’’ kata Indra Gunawan.
Ketahanan pangan memang mesti diperjuangkan secara bersama-sama, tak hanya oleh TNI, tapi semua elemen.
Ketua DPRD Siak Indra Gunawan tak ingin lagi ada keluhan petani di musim hujan banjir, di musim panas kekeringan dan selalu saja ada kendala.
‘’Sudahilah, perhatikan lah, dan berikan solusi terbaik, sehingga dalam kondisi apapun semua berjalan dengan baik,’’ sebut Indra Gunawan.
Indra Gunawan tahu betul bagaimana kondisi lumbung Sungai Mandau, Sabak Auh dan Sungai Apit, serta Bungaraya padi saat musim hujan. Air melimpah dan terjadi kelebihan debit air.
‘’Pasti ada solusi dan jalan keluar dari persoalan itu. Dandim 0322/Siak Letkol Riyanto juga memiliki keresahan yang sama dengan saya,’’ kata Indra Gunawan atas persoalan itu.
Menyejahterakan masyarakat memang mesti dilakukan secara bersama-sama dan terpadu, termasuk perusahaan dengan CSR-nya.
‘’Tidak cukup hanya pemerintah dengan anggarannya yang terbatas,’’ kata Indra Gunawan.
Kolaborasi merupakan hal yang tak bisa dikesampingkan, karena dengan bersinergi tak ada yang tak bisa dilaksanakan.
‘’Saya tahu tak ada yang bisa dilakukan secara instan, semua ada prosesnya, ada tahapannya, sama seperti penanam, dari pembenihan, membersihkan lahan, sampai menanam, merawat dan panen,’’ sebut Indra Gunawan.
Karena berproses itulah akan terjalin kekompakan, seirama dan sejalan dalam upaya menyejahterakan masyarakat dengan cara menjaga ketahanan pangan, serta memastikan persoalan dapat diurai satu per satu. (Infotorial)