oleh

Warga Pilih Belanja ke Kabupaten Tetangga, Jalan Rusak Parah di Batang Cenaku

RENGAT – Kondisi jalan yang rusak parah membuat warga sejumlah desa di Kecamatan Batang Cenaku lebih memilih belanja ke Kabupaten Kuantan Singingi.

Jalan yang rusak parah ini dijelaskan oleh Pendamping Desa di Kecamatan Batang Peranap, Musmuliadi. Dia bahkan pernah memiliki pengalaman yang buruk saat melintas di jalan rusak.

Seperti jalan perusahaan merupakan salah satu jalan yang menghubungkan antar desa di Kecamatan Batang Peranap. Kondisi jalan ini memang rusak parah. “Ada empat kilometer jalan itu rusak parah. Mulai dari kilometer 9 sampai ke kilometer 13,” katanya, Selasa (6/3).

Ada juga jalan kabupaten yang disebut dengan nama Jalan Koto Rajo. Menurut Musmuliadi kondisinya sama parah dengan jalan perusahaan. Rusaknya jalan itu juga tergantung musim. Kalau musim hujan penuh lumpur. Sementara bila musim kemarau, debu pekat beterbangan. Jalan itu sudah berulang kali diperbaiki dengan cara penimbunan.

“Tapi bukan ditimbun pakai bahan pasir dan batu, hanya tanah timbun saja ada batunya sedikit diambil dari tepi-tepi jalan itu,” katanya.

Meski telah ditimbun, jalan itu juga tetap rusak apabila hujan lebat melanda. Sulitnya kses membuat warga di 10 desa di Kecamatan Batang Peranap lebih banyak berbelanja di Kabupaten Kuansing. Karena, akses ke desa di kabupaten tetangga itu lebih mudah.

Menurutnya saat berbelanja warga akan pergi ke daerah Lubuk Jambi atau Basrah, Kuansing. Kondisi ini menurut Musmuliadi sudah pernah disampaikan saat musrenbang tingkat kecamatan, namun hingga kini belum ada realisasi.

Ketua Komisi II DPRD Inhu, Nofriadi menilai pembangunan di Inhu masih diprioritaskan untuk seputar wilayah kota saja. Menurut anggota dewan dari Dapil Rakit Kulim, Peranap, dan Batang Peranap ini, di sejumlah wilayah pinggiran Inhu seperti di Kecamatan Batang Peranap perlu mendapat perhatian.

Memang kata Nofriadi, tahun ini Pemkab Inhu akan menyalurkan anggaran sebesar Rp 750 juta untuk pengerasan jalan di kecamatan tersebut. Usulan itu sudah dimasukkan sejak 3 tahun lalu.

“Usulan itu sudah saya masukkan semenjak tahun 2015 lalu dan baru terealisasi tahun 2018, hampir 3 tahun,” katanya lewat telepon selular. (*)