PEKANBARU – Proyek jembatan layang (fly over) sudah mulai dilelang Pemprov Riau. Proyek yang akan dibangun di Kota Pekanbaru itu sudah tayang di Unit Layanan Pengadaan (ULP).
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau sudah menuntaskan semua administrasi untuk pelelangan dua proyek fly over. “Karena jika terlambat sedikit saja dari yang ditargetkan proyek ini terancam batal,” ujar Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Riau, Yunan Aris, Jumat (12/1).
Pihaknya memperkirakan pengerjaan proyek akan dilakukan selama 10 bulan. Hal itu sudah dengan kajian yang matang dan perencanaan yang lengkap.
“Makanya kita ingin pemenang lelang jangan sampai ada masalah nanti, misalnya mundur atau segala macamnya. Karena jika ada penundaan sedikit saja maka terancam proyek batal dan dilanjutkan tahun depan,” jelas Yunan.
Untuk tahap pengerjaan fisiknya sendiri nanti menurut Yunan tidak ada kendala, paling lanjut Yunan hanya berdampak sosial, dimana akan terjadi kemacetan. Namun itu akan bisa diatasi dengan kordinasi dengan Polantas dan Perhubungan.
“Tentunya akan ada juga jalur alternatif bagi pengendara untuk menghindari kemacetan itu, ” ujar Yunan.
“Yang jelas, lebih baik bermacet saat ini untuk kedepannya lebih baik dan tidak terjadi macet lagi. Kami minta masyarakat bersabar, ini juga untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya lagi.
Sementara itu Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman juga berharap agar kontraktor pemenang lelang nantinya bisa ditetapkan segera agar pembangunan bisa berjalan sesuai dengan target.
“Tetap mekanisme prosedur diikuti dengan baik peraturannya, jika sudah siap lelang nanti langsung dikerjakan, dan berharap kontraktor tidak ada masalah nanti,” terang pria yang akrab disapa Andi Rachman ini.
Sebelumnya diprediksi untuk anggaran pembangunan fly over SKA menghabiskan Rp250 miliar dan bisa dilewati jadi Rp100 miliar. Sedangkan persimpangan Arengka dari sebelumnya Rp300 miliar bisa jadi Rp120 miliar. (*)