oleh

Anggaran Karhutla Hanya Rp 120 Juta, BPBD Meranti Gencarkan Patroli

SELATPANJANG – Persoalan anggaran masih menjadi kendala dalam upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti, Edy Afrizal mengatakan, anggaran khusus untuk penanggulangan Karhutla pada 2018 ini hanya Rp 120 juta saja.

“Pagu anggaran kami pada tahun ini memang Rp 4,4 miliar, namun khusus penanggulangan Karhutla hanya Rp120 juta,” ujar Edy Afrizal, Jumat (26/1).

Jumlah tersebut kata Edy, sangat menurun jika dibandingkan anggaran pada tahun 2017 lalu yang mencapai Rp 346 juta. “Dengan anggaran sekecil itu, kita juga harus gencar melakukan patroli dan sosialiasi,” imbuhnya.

Padahal kata Edy, untuk penanggulangan dan pencegahan Karhutla, minimal BPBD membutuhkan anggaran sebesar Rp 900 juta. Pasalnya, sebagian besar wilayah daratan di Meranti sangat rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan.

“Lahan dan hutan di Meranti mayoritas lahan gambut, sebab itu sangat rawan terbakar. Apalagi Februari ini diprediksi sudah memasuki musim kemarau,” ujarnya.

Minimnya anggaran membuat Edy meminta pihak desa berperan aktif dalam melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya masing-masing. Sebab biaya pencegahan lebih kecil dibanding jika sudah terjadi kebakaran.

Selain sosialiasi, BPBD juga meminta agar masing-masing desa yang wilayahnya rawan Karhutla untuk menganggarkan pengadaan alat pemadam kebakaran berupa mesin pompa.

“Jika masing-masing desa punya mesin pompa, kebakaran lahan bisa langsung diantisipasi tanpa harus menunggu personil BPBD tiba ke lokasi. Apalagi geografis kita kepulauan, personil BPBD butuh waktu lama tiba ke lokasi,” ujarnya. (*)