SALISMA.COM (SC), BENGKALIS – Gelombang tinggi dan angin kencang tengah melanda perairan Pulau Bengkalis dalam beberapa pekan terakhir. Ketinggian gelombang mencapai satu hingga dua meter sehingga membahayakan pelayaran.
Kepala Tata Usaha Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bengkalis Syafrizan mengatakan, kondisi ini mulai terjadi sejak beberapa waktu lalu sesuai prediksi KSOP Bengkalis awal bulan Desember kemarin.
“Kondisi ini memang terjadi setiap tahunnya pada akhir tahun. Kondisi gelombang tinggi ini terjadi dibeberapa titik,” jelas Syafrizan, Senin (18/12).
Menurut dia, beberapa titik yang rawan dan berbahaya akibat gelombang tinggi ini berada di daerah Tanjung Jati, Tanjung Sekodi dan Selat Malaka. meskipun gelombang tinggi ini sudah mulai terjadi namun sampai saat ini kapal yang berangkat dari Bengkalis belum ada mengalami gangguan.
“Namun kita tetap menghimbau kepada kapal kapal yang berlayar dari Bengkalis untuk tetap waspada. Dan jangan memaksakann diri untuk melakukan pelayaran,” jelas Syafrizan.
Hal ini sudah disampaikannya kepada seluruh nakhoda kapal yang berangkat dari Bengkalis. Kalaupun berangkat diperjalanan menemukan kondisi gelombang tinggi nakhoda diharapkan segera mencari tempat berlabuh terdekat.
“Kalau tidak bisa kembali ke darmaga cari tempat berlabuh terdekat, menunggu cuaca dan gelombang kembali normal,” jelasnya.
KSOP bengkalis juga membenarkan adanya armada kapal pengangkut semen yang salah satu ABK terjatuh ke laut. Namun kapal tersebut bukan berasal dari Bengkalis melainkan dari Dumai hendak menuju Bengkalis.
“Tadi ada yang melaporkan kapal dari Dumai yang anggota kapalnya terjatuh karena kapal diterjang gelombang,” kata dia.
Terkait kapal semen tersebut pihaknya memastikan kapal tersebut sampai dengan selamat di Bengkalis. Namun satu anak buah kapal yakni Kepala Kamar Mesin hilang karena terjatuh ke laut. (*)