oleh

Obat-obatan Terjamin di Daerah Terdampak Banjir Riau

SALISMA.COM (SC), PEKANBARU – Dinas Kesehatan Provinsi Riau siap menyuplai kebutuhan obat-obatan di daerah terdampak banjir. Petugas Diskes siaga mengantarkan obat jika diminta kabupaten/kota.

“Biasanya bagi wilayah terdampak banjir untuk kebutuhan obat-obatan terpenuhi dari stok yang ada dulu di kabupaten/kota tersebut. Selain juga stok obat di puskesmas yang memang melayani proses pengobatan setiap hari,” Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir di Pekanbaru, Rabu (29/11).

Selanjutnya jika alami kekurangan maka kabupaten/kota sambung Mimi bisa langsung mengajukan permintaan ke Diskes Provinsi Riau.

“Untuk kebutuhan obat kabupaten/kota punya stok  di masing puskesmas. Apabila terjadi kekurangan mereka bisa mengusulkan karena provinsi memiliki bafer stok cukup,” tuturnya.

Ditanya apakah stok akan mencukupi hingga akhir tahun, dan perlu penambahan dia menyangakal akan mendatangkan obat karena sejauh ini masih cukup.

Biasanya sambung dia jenis obat yang akan banyak dibutuhkan jenis obat kulit, demam, diare, batuk dan sebagainya yang merupakan penyakit dampak banjir.

Mimi juga menyarankan untuk penanggulangan banjir kalau air memang tinggi dan merendam pemukiman,  maka perlu dilakukan evakuasi atau pengungsian ke wilayah dataran tinggi.

Kemudian untuk penanggulangan pascabanjir tim kesehatan dan masyarakt perlu melakukan pemnersihan lingkungan dan gotong-royong.

“Setelah banjir masyarakat diminta membersihkan lingkungan dari genangan air, lumpur. Berperilaku hidup bersih dan sehat setelah banjir harus di terapkan sehingga bisa menekan keterjangkitan, ” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau mencatat bencana banjir rop sepanjang tahun 2017 di wilayah setempat telah memakan korban delapan meninggal dunia akibat dihanyutkan air dan 756 warga mengungsi.

“Bencana banjir di tahun 2017 ini telah menyebabkan delapan orang meninggal, seperti di Pelalawan, Indragiri Hulu, Rokan Hulu dan Pekanbaru,” kata Kepala BPBD Provinsi Riau Edwar Sanger. (*)