SALISMA.COM – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta para tokoh agama memberikan pemahaman kepada masyarakat soal pemberian nama. Polemik ini muncul setelah seorang pria di Banyuwangi diketahui bernama Tuhan sejak lahir.
Khofifah mengatakan fenomena munculnya nama Tuhan yang heboh diberitakan media massa adalah potret sosialisasi soal agama kepada masyarakat. Disinilah peran tokoh agama sebagai juru penerang menjadi penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat. “Juru penerang agama menjadi sangat penting,” kata Khofifah dilansir dari Tempo, Minggu 30 Agustus 2015.
Namun dia tak secara tegas menyebut pemberian nama tersebut keliru. Khofifah hanya meminta tokoh agama lebih memberikan pemahaman soal tata cara pemberian nama yang baik kepada masyarakat.
Demikian pula soal permintaan Majelis Ulama Indonesia kepada pria bernama Tuhan untuk mengganti namanya tak mendapat tanggapan dari Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU ini. Berulangkali dia menyebut hal itu menjadi tanggungjawab tokoh agama dan Dinas Kependudukan untuk memantau pemberian nama di Akta Kelahiran. “Itu mah tugas Dispendukcapil, jangan tanya Kemensos,” katanya sambil berlalu.
Seperti diberitakan seorang pria di Banyuwangi mendadak ramai diberitakan di media massa karena memiliki nama Tuhan. Pria ini mengaku mendapat nama tersebut dari kedua orang tuanya sejak kecil. Majelis Ulama Indonesia meminta pria tersebut mengganti nama atau menambahkan suku kata lain agar tak bermakna Tuhan.
Tak hanya di Banyuwangi, nama Tuhan juga ditemukan di Lumajang, Jawa Timur. Pria berusia 49 tahun ini juga mengaku bahwa nama itu merupakan nama pemberian orang tuanya.