SALISMA.COM (SC), PEKANBARU – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Dr H Asman Abnur memuji dan memberi apresiasi terhadap program “Change Management” dalam proses transformasi dan reformasi yang sedang berlangsung di Bank Riau Kepri.
Apresiasi tersebut disampaikan Menpan RB kepada Direktur Utama Bank Riau Kepri DR H Irvandi Gustari, saat hadir pada acara Reuni Akbar, Silahturahmi Nasional Ikatan Alumni UNAND Tahun 2017, bertempat di lantai 8 Ballroom Dang Merdu di Gedung Kantor Pusat Bank Riau Kepri.
Menpan RB mengatakan, dia merasa ada aura yang berbeda ketika memasuki gedung BRK. Tidak seperti yang dirasakan Menteri saat berkunjung ke BPD lainnya, Menpan RB merasakan aura perubahan dan budaya perusaahan yang unik saat memasuki area kantor BRK. Menpan RB juga mengaku merasakan adanya suasana values seperti di bank-bank swasta papan atas lainnya.
Pada kesempatan itu juga, Dirut BRK menyampaikan program manajemen perubahan apa saja yang dilakukan di Bank Riau Kepri, terkait program Transformasi dan Reformasi dalam kaitan menjadikan BRK sebagai icon di Riau dan Kepri yang juga sejalan dengan program Transformasi BPD secara nasional yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi pada Juni 2015 lalu.
Ada 5 pilar yang mencadi acuan BRK dalam melakukan proses perubahan, yaitu DPK dirubah menjadi porsi dana non pemda harus lebih besar, kredit berbasiskan CRM dan Four Eyes Principle, SDM berbasiskan kompetensi dan kinerja, operasional berbasiskan Digital Banking dan IT Security, dan Internal Kontrol berbasiskan Governance, Risk dan Compliance.
Terkait dengan Governance dan Transparansi di BRK, maka BRK adalah BPD yang pertama kali menerapkan pola e-recruitment dan juga telah menerapkan sistem lelang jabatan untuk proses promosi jabatan yang berbasiskan kompetensi dan kinerja.
Terakhir, mengingat kinerja BRK di semester 1 tahun 2017 ini masih dalam koridor target pencapaian labanya, Menpan RB berpesan agar kinerja BRK pada semester 2 tahun2017 ini, tetap prima walaupun kondisi perekonomian masih stagnan karena pengaruh krisis ekonomi global yang masih berlangsung. (rilis)
