SALISMA.COM (SC), PEKANBARU – Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menegaskan tidak perlu membuka penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk bidang profesi guru. Karena dia menilai jumlah guru di Riau justru berlebih.
Gubri menyebutkan lebih baik menata guru yang ada daripada membuka formasi CPNS jalur khusus tenaga pengajar.
Sehingga menurut Gubernur Pemerintah Provinsi Riau tinggal melakukan penataan terhadap guru yang ada. Dimana sebelumnya dari data yang ada masih berlebih hampir 2.500 guru SMA dan SMK di Riau.
“Jadi begini menata yang ada lebih bagus daripada membuka CPNS baru, karena kondisinya khusus untuk guru kita berlebih,” ujar pria yang akrab disapa Andi Rachman ini kepada Tribun Minggu (16/7/2017).
Gubernur juga sudah menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk melakukan penataan dan bagi daerah yang kekurangan guru didistribusikan dari daerah yang berlebih.
“Tidak harus membuka lowongan yang baru. Kecuali memang kurang, namun kondisinya kan kita berlebih secara jumlahnya,” jelas Andi.
Sementara itu, Kepala BKD mengakui pihaknya hanya mengajukan saja ke Menpan untuk kebutuhan dalam penerimaan CPNS jalur khusus tersebut.
“Kami diminta Menpan untuk mengajukan dan kami ajukan, hasilnya dari Menpan sampai sekarang ini masih menunggu arahan lanjutan,” ujar Kepala BKD Ikhwan Ridwan.
Menurut Ikhwan keputusan tetap ada di Menpan, dan melalui analisis kepegawaian di Kementerian tersebut. Bahkan lanjut Ikhwan dari total formasi yang diajukan biasanya yang disepakati hanya sedikit dari jumlah yang diajukan.
Memang menjadi pro dan kontra sebelumnya, ditengah kondisi Riau kelebihan guru bahkan mencapai 2.500 berlebih berdasarkan data yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Provinsi Riau.
Ternyata Pemerintah Provinsi Riau masih mengajukan formasi untuk guru provinsi sebanyak 1.220 formasi dari 2.369 formasi yang diajukan ke Kemenpan RB. (*)