SALISMA.COM (SC), PANGKALANKERINCI – Bupati Pelalawan, HM Harris menjamin semua calon siswa akan bersekolah tahun ini. Hal itu ditegaskannya menyikapi polemik Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online di Pelalawan sepekan terakhir.
Bupati Harris meminta semua masyarakat tetap tenang dan tak perlu membesarkan persoalan. Dia bahkan menjamin seluruh calon siswa yang sudah mendaftar namun tidak diterima, akan tetap bersekolah.
Dia menggaransi sekolah negeri akan membuka diri dalam menerima siswa-siswi kembali. Tapi dibutuhkan proses dan waktu dalam mengatasi persoalan ini.
“Pokoknya semua siswa pasti sekolah. Tidak ada yang tak sekolah. Solusinya sudah kita dapatkan dengan mengirim surat dispensasi ke Kementerian Pendidikan,” kata Harris, akhir pekan kemarin.
Harris menegaskan, seluruh orangtua siswa yang anaknya belum tertampung diminta melaporkan diri ke Dinas Pendidikan (Disdik). Sehingga dapat diketahui berapa jumlah siswa yang belum mendapatkan bangku di sekolah-sekolah negeri.
Sementara untuk mengatasi masalah dalam penerimaan siswa baru, Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan membuka posko pengaduan bagi calon siswa yang tidak tertampung dalam proses PPDB online pekan lalu.
“Posko kita buka di seluruh kantor UPTD Dinas Pendidikan yang ada di Pelalawan. Silahkan melapor ke sana,” beber Kepala Disdik Pelalawan Syafruddin MM, Minggu (09/07/2017).
Syafruddin mengatakan, posko akan dibuka mulai Senin (10/7) sampai Rabu (12/7) mendatang. Orangtua siswa atau calon siswa yang belum mendapatkan sekolah serta tidak diterima dalam proses PPDB diminta segera melaporkan diri. Dengan membawa identitas calon siswa dan syarat-syarat pendaftaran.
Setelah semua peserta didik melaporkan diri, pada Kamis (13/7) Disdik akan membawa data-data dari UPTD itu untuk rapat bersama Bupati Pelalawan HM Harris serta instansi terkait lainnya. Pemda akan mencari solusi yang terbaik dalam masalah ini. Apapun yang menjadi keputusan dari pemda, akan kembali diumumkan kepada masyarakat.
“Setelah melapor, tunggu keputusan dari kami. Jika tak melapor dan memilih sekolah di swasta, tidak masalah. Kami tegaskan pasti ada solusinya,” tambah mantan kepala Disdukcapil ini. (*)