oleh

RTRW Masih Dianggap Punca Masalah Investasi di Riau 

SALISMA.COM (SC), PEKANBARU – Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) yang belum kelar hingga kini, masih dianggap sebagai punca terhambatnya investasi triliunan rupiah di Riau. Investasi itu hingga kini masih menunggu di beberapa titik strategis dalam kawasan industri di Provinsi Riau.
Menurut Kepala Bidang Sumber Daya Alam (SDA), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Riau, Feradis, dalam masalah ini Riau sangat tidak berkutik karena semua itu menjadi wewenang pemerintah pusat.
“Segala cara sudah ditempuh. Apapun syarat dan kelengkapan data yang diminta oleh pusat juga sudah dipenuhi. Sekarang tinggal pusat saja lagi. Apakah selamanya kita merasa dianaktirikan,” katanya, Sabtu (13/5/2017).
Dia memaparkan, ada banyak contoh terhambatnya pengembangan investasi dengan belum adanya RTRW ini. Misalnya, rencana pengembangan kawasan Wisata  Bono di Kabupaten Pelalawan.
“Bononya enggak perlu RTRW. Tapi yang perlu RTRW itu, investor yang akan membangin hotel di situ. Investor yang ingin membangun restoran. Investor yang ingin mengembangkan pusat hiburan. Di sini baru berperan RTRW,” tambahnya.
“Tapi kalau Bononya sudah jadi, sementara fasilitas dan infrastruktur pendukung tidak ada, sama saja bohong. Tidak akan berkembang juga kawasan itu. Supaya ada investor yang masuk tentunya harus ada RTRW yang mengatur jelas,” kata Feradis.
Menurutnya, Pemprov Riau dan Pemda akan sangat kesulitasn untuk mengembangkan prokdutifitas suatu kawasan jika RTRW Riau belum juga kelar. Karena punca masalah itu terletak di RTRW. (Sc3)