oleh

Puluhan Ribu Arsip Kerajaan Siak Berada di Tangan Masyarakat   

SALISMA.COM (SC), SIAK – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Siak terus berupaya menyelamatkan arsip peninggalan Kerajaan Siak Sri Indrapura. Termasuk upaya meminta ribuan arsip yang berada di tangan masyarakat.

Kepala Bidang Pembinaan, Pengawasan dan Pengelolaan Kearsipan, Irwan Susanto mengatakan, pihaknya sudah bekerjasama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) melakukan restorasi dokumen-dokumen penting tersebut.

Saat ini pihaknya baru dalam tahap penyelamatan dokumen-dokumen, dengan memindahkannya ke softcopy dengan cara dipindai. Arsip itu sendiri usianya sudah ratusan tahun yang kebanyakan ditulis pada tahun 1819, 1826, 1828 serta tahun 1918 dan 1930-an.

Menurutnya, jumlah arsip kerajaan yang harus dipindai sebagai langkah penyelamatan sebanyak 67.156 lembar. Arsip kerajaan memiliki nilai sejarah yang tinggi karena dibuat sejak Kesultanan Siak pertama yaitu semasa Dipertuan Besar Sultan Siak Abdul Jalil Syah, raja pertama yang dikenal dangan nama Raja Kecik yang berkuasa pada tahun 1723-1746 Masehi, hingga Sultan Siak II yaitu Sultan Syarif Kasim (SSK II).

Setelah semua arsip diselamatkan, selanjutnya pihaknya akan meminta tim ahli media untuk menerjemahkan atau alih bahasa, mengingat banyak bahasa yang dipakai, seperti Belanda, Arab Melayu, Jerman, Prancis, dan Indonesia.

“Saat ini masih tahap dalam proses penyelamatan. Setelah tuntas 50 persen saja, kami akan undang ahli media, agar tahu apa saja maksud isi dokumen itu. Jika sudah melewati tahap uji, maka dokumen tersebut akan berbentuk mikro file kemudian baru didaftar di Arsip Nasional Republik Indonesia agar tidak hilang di kemudian hari,” imbuh Irwan.

Selain itu dia menyebutkan, ribuan arsip Kerajaan Siak Sri Indrapura masih dikuasai atau berada di tangan sekelompok masyarakat.

“Kami akui, dinas merasa kesulitan untuk mengambil arsip atau dokumen yang dipegang masyarakat atau kelompok masyarakat sebab belum memiliki perda. Jangankan untuk meminta, meminjam saja untuk restorasi belum tentu mereka mau,” kata dia.

Diperkirakan terdapat sekira 10.000 arsip Kerajaan Siak masih berada di tangan masyarakat Siak, bahkan luar Siak. Menurutnya, kelompok masyarakat itu dipastikan tidak akan memberikan begitu saja arsip atau dokumen yang sudah mereka pegang selama bertahun-tahun. (*)