SALISMA.COM (SC),SURABAYA – Mislin (31), warga Jatisrono Timur I, Surabaya, nyaris tewas karena diamuk massa setelah aksinya mencuri kendaraan bermotor di rumah Arif Satrio (38), warga Jalan Tambak Gringsing Lama I nomor 55 A Surabaya, dipergoki korban.
Akibatnya, pemuda bertato dengan rambut gondrong ini jadi bulan-bulanan warga sebelum akhirnya diamankan oleh polisi. Sedangkan Harun, rekannya yang terlibat dalam aksi curanmor, berhasil kabur dan kini ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO) alias buronan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, aksi pencurian tersebut terjadi pada Minggu. Saat itu, Mislin yang membonceng Harun (DPO) berkeliling mengendarai sepeda motor. Keduanya mencari target yakni motor yang diparkir di teras rumah.
Setelah cukup lama berkeliling, keduanya menemukan target motor milik korban yang diparkir di teras rumah. Kondisi rumah yang sepi membuat keduanya merasa menemukan peluang. Kedua pelaku pun lantas melakukan eksekusi.
Keduanya saling berbagi tugas. Harun sebagai eksekutor bertugas merusak kunci pagar rumah sekaligus merusak kunci motor. Sedangkan Mislin tetap berada di atas motornya dan bertugas mengawasi situasi.
Setelah berhasil merusak kunci kontak motor, Harun bergegas mengeluarkan motor incaran. Namun baru sekira satu meter didorong keluar, aksi mereka tepergok oleh korban. Sontak, korban pun berteriak maling.
Kedua pelaku yang tahu aksinya tepergok korban langsung berusaha kabur. Harun memilih meninggalkan motor korban daripada diamuk massa. Ia lantas berlari untuk membonceng ke motor Mislin yang saat itu sudah bersiap hendak tancap gas.
Namun karena panik, kedua pemuda yang berkomplot dalam aksi kejahatan ini malah terjatuh. Harun berhasil berdiri lagi dan melarikan diri. Tapi, nasib apes menimpa Mislin. Ia hanya bisa pasrah lantaran tubuhnya tak bisa bergerak karena tertindih motornya sendiri.
Saat itulah, warga yang datang langsung beramai-ramai menghajar Mislin hingga babak belur. Teriakan minta ampun dari pemuda kerempeng ini tak digubris oleh massa yang sudah geram dengan aksi curanmor mereka. Tak hanya menghajar Mislin, massa juga merusak sepeda motornya.
Beruntung, aksi warga berhasil dilerai oleh dua orang anggota Intel Polrestabes Surabaya yang kebetulan lewat dekat lokasi. Aparat itu adalah Aipda Armandik dan Aipda Adik. Keduanya lantas mengamankan Mislin. Namun karena lokasi kejadian di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Mislin pun diserahkan untuk diproses hukum.
Selain tersangka, barang bukti yang berhasil diamankan adalah dua unit sepeda motor milik pelaku dan korban, delapan buah kunci T, satu kunci untuk merusak gembok pagar rumah, pisau penghabisan, dan berbagai pecahan mata uang lama mulai rupiah, ringgit Malaysia hingga yuan Tiongkok yang diduga sebagai jimat.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ardian Satrio Utomo membenarkan penangkapan tersangka. Saat ini, pihaknya masih melakukan pengembangan kasus dengan memburu pelaku lain yang sudah dikenali ciri-cirinya.
Sebab dilihat dari barang bukti dan cara kerjanya, pelaku tampaknya sudah profesional. “Kami masih memeriksa tersangka untuk menunjukkan beberapa kemungkinan adanya TKP lain,” ucap AKP Ardian. (**)