Salisma.com-Sikap Donald Trump selama kampanye mewakili pandangan kaum pembela supremasi kulit putih. Terpilihnya Trump sebagai presiden semakin memompa kepercayaan diri massa sayap kanan yang rasis-ekstrem untuk melancarkan teror terhadap kelompok-kelompok moderat di AS.
Serombongan orang yang mengasosiasikan anggota organisasi Ku Klux Klan mengadakan parade di Roxboro, Carolina Utara. Rencananya, parade akan digelar di Pelham, sebuah kota kecil berjarak sekitar 40 menit dari Roxboro. Namun panitia memindahkan lokasi di Pelham karena di sana telah berkumpul kelompok lain penentang KKK.
Kejadian itu bukan potongan sejarah pada awal 1900-an, melainkan peristiwa terkini, tepatnya di awal Desember lalu. Sebagaimana dilaporkan The Huffington Post, polisi lokal dan petugas keamanan memblokir sejumlah persimpangan jalan demi berjaga-jaga selama parade.
Mengelilingi kota berpenduduk tak kurang 8.000 jiwa, para peserta kelompok anti-kulit hitam itu melambaikan bendera AS, bendera Konfederasi, dan bendera KKK. Tetapi, meski heboh dengan yel-yel supremasi kulit putih, hanya segelintir warga biasa yang berdiri di pinggir jalan untuk mendukung aksi tersebut. Menurut pejabat setempat, parade itu berlangsung beberapa menit saja.
Kepala Polisi Kota Roxboro David Hess mengaku cemas selama parade. Bagaimanapun tak ada kekuasaan resmi untuk menghentikan acara, dan konstitusi menjamin kebebasan berpendapat dan berekspresi setiap warga. Di sisi lain, parade itu dipenuhi pandangan rasis yang rentan memicu emosi. Rekam jejak KKK di Carolina Utara dan wilayah lain tak pernah menyenangkan.
“Saya dan warga Kota Roxboro tak membenarkan apa yang diyakini KKK. Berat sekali hati saya mendengar bahwa kota saya dipilih sebagai lokasi parade,” kata Hess.
KKK belum dan takkan mati. Hanya, mereka hadir dalam wujud berbeda. Dan sejak kemenangan Donald Trump, kelompok anti-kulit hitam ini tidak malu-malu lagi muncul di depan publik.
Amanda Barker, yang menyebut dirinya “komandan kekaisaran” Loyal White Knights sekaligus istri pendiri organisasi itu, berkata bahwa parade itu memang merayakan kemenangan Trump. Loyal White Knights adalah organisasi sayap kanan dan rasis-ekstrem yang pandangan politiknya sebangun KKK. Mereka adalah perwujudan KKK era modern, dan panggung politik mutakhir AS melapangkan kesempatan mereka tampil.
“Kami memiliki pandangan yang sama,” kata Barker merujuk KKK. “Banyak orang kulit putih yang juga merasakan hal sama, terutama untuk kebijakan pembangunan tembok pembatas, imigrasi, dan perlindungan terorisme di dalam negeri. Saya pikir Trump akan melakukan hal-hal baik yang benar-benar bakal membawa perubahan di negeri ini.”
Barker menyinggung ritual khas KKK awal 1920-an hingga 1950-an, yakni pembakaran salib, yang akan mereka lakukan kembali. Demi mendukung kebijakan Trump, mereka juga telah berkeliling di beberapa kota di Carolina Utara sambil menyebarkan selebaran memuat penindakan tegas terhadap imigran gelap. Serupa sikap KKK sejak 1960-an, mereka mengaku telah mengumpulkan 50 aktivis penentang kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender serta melarang hubungan antar-ras.
Kebangkitan supremasi kulit putih di AS yang diwakili kelompok KKK gaya baru tak hanya dominan di Carolina Utara. Seseorang bernama Richard Spencer, misalnya, terekam berpidato melontarkan ucapan-ucapan rasis dan video itu lantas menyebar di dunia maya.
“Amerika lama sampai generasi mutakhir adalah negara kulit putih, dirancang untuk diri kita sendiri dan keturunan kita,” katanya, dengan mulut sengaja mendekati mikrofon. “Negeri ini adalah kreasi kita, warisan kita, dan kita adalah empunya! Menjadi ras ini artinya menjadi sang pencipta, sang penjelajah, sang penakluk!”
Spencer mewakili sekelompok orang yang menamai diri Alt-Right, kepanjangan dari ‘Alternative Right’. Ini gerakan dengan gagasan utama memusatkan diri pada identitas ras kulit putih, yang pada dasarnya mengagungkan supremasi kulit putih, Islamofobia, anti-feminisme, nasionalisme etnis, dan populisme sayap kanan. Pendeknya, istilah halus untuk Nazi modern. Gerakan ini meyakini bahwa era Presiden Trump adalah era kebangkitan identitas kulit putih.(sumber,detik.com).