oleh

Timnas AS dan Meksiko Sindir Trump Lewat ‘Tembok Persatuan’

SALISMA.COM (SC), JAKARTA – Ada yang istimewa sebelum timnas Meksiko menaklukkan tuan rumah Amerika Serikat (AS) 2-1 di Stadion Mapfre, Columbus, Sabtu (12/11) waktu setempat.

Lazimnya, kedua tim bakal berpose terpisah beberapa saat sebelum pertandingan. Namun, pada momen itu tim tuan rumah dan Meksiko melakukan pose bersama membentuk ‘tembok persatuan’ di pinggir lapangan.

Pose itu dimaksudkan untuk menyindir Presiden terpilih Donald Trump terkait janji-janji kampanyenya.

Salah satu kampanye yang menyakiti hati rakyat Meksiko adalah rencana kebijakannya yang ingin membangun pagar besar di perbatasan kedua negara.

Tembok besar tersebut dimaksudkan Trump untuk mencegah masuknya para imigran dari Meksiko. Yang membuat rakyat Meksiko sedikit tercengang adalah pembangunan tembok besar itu nantinya juga harus dibayar oleh orang-orang dari negara tetangga AS tersebut.

Bahkan, Trump sempat menyebut imigran-imgran Hispanik sebagai pemerkosa dan pembunuh saat orasi masa kampanyenya.

Meksiko pun termasuk negara yang amat kecewa dengan terpilihnya konglomerat negeri Paman Sam itu sebagai Presiden AS ke-45.

Pose foto bersama timnas AS dan Meksiko itu dipercaya untuk meredakan ketegangan di lapangan terkait situsi politik kedua negara yang memanas.

Namun, sejumlah ketegangan dan gesekan tetap terasa pada saat laga berlangsung.

Salah satunya adalah gelandang AS Christian Pulisic yang terlibat cekcok dengan pemain Meksiko Carlos Salcedo.

Namun, adu argumen tersebut langsung dilerai oleh sang pengadil lapangan Walter Lopez.

Insiden tersebut terjadi beberapa saat setelah pemain Meksiko Rafael Marquez mencetak gol kemenangan timnya, skor 2-1, pada menit ke-89. Kemenangan itu sekaligus meretas rekor buruk kekalahan Meksiko 2-0 di Columbus 15 tahun lalu pada kualifikasi Piala Dunia.

Meksiko sempat unggul lebih dulu lewat Miquel Layun pada menit ke-20, sebelum disamakan oleh Bobby Wood pada menit ke-49.

Salah satu striker Meksiko Oribe Peralta pun menuliskan pesan politiknya pada akun twitter usai kemenangan timnya. “Tak ada tembok yang bisa menghalangi kami,” cuit Peralta.

 

(CNN INDONESIA.com)