oleh

Nenek 68 Tahun jadi Pelaku Pembunuh Berantai

SALISMA.COM – Penyelidikan polisi atas kasus pembunuhan dan mutilasi keji yang terjadi di Saint. Petersburg, Rusia, mengarah kepada penangkapan seorang nenek yang diduga sebagai pelaku pembunuhan berantai. Nenek itu dilaporkan mencatat pembunuhan yang dilakukannya ke dalam buku harian miliknya.

Dua buah paket berisi potongan tubuh manusia yang ditemukan di St. Petersburg pada Senin 27 Juli 2015 mengawali penyelidikan polisi atas Tamara Samsonova. Perempuan berusia 68 tahun itu adalah teman dekat dari Valentina, yang mayatnya ditemukan terpotong-potong di kota pelabuhan Rusia tersebut.

Tamara dicurigai meracuni Valentina pada Kamis 23 Juli, kemudian menjagal tubuh korban di kamar mandi sebelum membuangnya di wilayah sekitar. Polisi menemukan bukti berupa darah yang diduga merupakan darah korban, di kamar mandi Tamara.

“Saya mengenal kedua perempuan itu selama lebih dari 40 tahun dan sering melihat mereka. Saya tidak dapat membayangkan peristiwa seperti ini bisa terjadi,” kata Nikolay, seorang tetangga Tamara, seperti dilansir dari okezone, Kamis (30/7/2015).

Tidak hanya itu, kepolisian mendapat penemuan yang lebih mengejutkan lagi saat membaca buku harian tersangka. Tulisan dalam buku harian tersebut membuktikan bahwa pembunuhan itu bukanlah yang pertama kali dilakukan Tamara, dan perempuan tua itu telah melakukan selusin perbuatan keji serupa sejak akhir 1990-an.

Salah satu tulisan dalam buku harian itu menjelaskan secara detail mengenai pembunuhan seorang pria bertato yang menyewa kamar di apartemennya. Pada 2003, pihak kepolisian menemukan mayat seorang pria dengan tato serupa dalam keadaan terpotong-potong di sekitar lingkungan yang sama dengan pembunuhan Valentina, dan belum berhasil menemukan pembunuhnya sampai ditemukannya buku harian Tamara.

Selain itu, pihak kepolisian juga menemukan sebuah buku mantra yang di dalamnya terdapat bagian tubuh dari korban Tamara sebelumnya, dan bekas darah kering.

Belum jelas apa motif di balik pembunuhan-pembunuhan tersebut. Namun, saat ini nenek tua itu sedang menjalani pemeriksaan kejiwaan untuk menentukan apakah dia bisa diajukan ke pengadilan dengan tuduhan pembunuhan berencana.