SALISMA.COM (SC), JAKARTA – Laporan cacat perangkat Samsung Galaxy Note 7 yang mengalami masalah panas berlebih pada baterai kini telah lebih dari 70 kasus di Amerika Serikat, menurut data Health Canada.
Health Canada –lembaga pemerintah Kanada yang bertugas melindungi konsumen– mencatat insiden Galaxy Note 7 merupakan masalah serius yang dapat mengancam keamanan masyarakat. Beberapa kejadian termasuk terbakarnya sebuah mobil akibat ledakan Galaxy Note 7 menjadi perhatian publik terkait keamanan ponsel asal Korea Selatan tersebut.
Lembaga Kanada itu menyebut penjualan Samsung Galaxy Note 7 di negaranya mendekati angka 22.000 sejak dilepas ke pasar pertama kali dengan satu laporan yang masuk ke kantor mereka berupa baterai ponsel yang overheat.
Pengumuman di situs Samsung Kanada yang melibatkan Health Canada, memastikan penarikan Galaxy Note 7 secara resmi dari pasar dalam negeri. Itu artinya penjualan Galaxy Note 7 di Kanada tak lagi diizinkan alias ilegal untuk sementara waktu.
Beberapa hari lalu Samsung juga telah mengonfirmasi kerja sama mereka dengan komisi perlindungan konsumen AS untuk menarik Galaxy Note 7 dan menggantinya dengan perangkat tipe lain sekelas di negeri Paman Sam.
“Prioritas nomor satu kami adalah keselamatan pelanggan. Kami meminta pengguna untuk mematikan Galaxy Note 7 mereka dan menukarkannya sesegera mungkin,” kata DJ Koh, Presiden Mobile Communications Bisnis, Samsung Electronics, dalam sebuah pernyataan resmi.
Perusahaan juga berkata telah mempercepat ketersediaan perangkat pengganti yang akan diberikan melalui exchange program yang nyaman dan sesuai dengan peraturan terkait.
Penarikan Galaxy Note 7 dari pasar global berawal dari masuknya 35 laporan baterai ponsel yang meledak saat mengisi daya. Menyikapi hal itu, Samsung melakukan recall terhadap 2,5 juta unit ponsel yang telah didistribusikan di seluruh dunia.
Penarikan ini diperkirakan membuat perusahaan merugi hingga US$5 miliar atau setara Rp66 triliun. Perkiraan tersebut dihitung oleh analis Strategy Analytics dengan menggabungkan biaya recall dan kerugian penjualan.
Mengutip laporan Reuters, kerugian dari penarikan Galaxy Note 7 ini juga akan memangkas marjin pendapatan ponsel ini hingga 1,5%. Lembaga analis independen tersebut juga memprediksi penjualan produk teranyar Samsung tahun ini akan menurun menjadi 10 juta unit secara global, dari target semula yang mencapai 14 juta.
Keputusan Samsung untuk menghentikan sementara penjualan dan menarik kembali Galaxy Note 7 dari peredaran dinilai tepat oleh sejumlah analis. Senior Market Analyst Client Devices IDC Indonesia, Reza Haryo mengatakan, upaya ini dilakukan untuk mempertahankan pamor brand yang saat ini sedang naik daun agar ketenarannya tidak tercemar.
“perlu dipahami kalau kerugian financial dari penarikan produk di pasar (recall) jauh lebih baik, dibandingkan potensi tercemarnya pamor brand jika lambat merespons situasi ini,” ungkap Reza kepada CNNIndonesia.com melalui surat elektronik yang diterima.
(CNN INDONESIA.com)