SALISMA.COM (SC), JAKARTA – Selama ini masyarakat mengenal Bali sebatas Kuta, Denpasar, Ubud, Uluwatu, dan sekitarnya. Namun, kali ini Bali bagian Utara mulai bergeliat menampakkan potensi pariwisata. Salah satunya adalah pantai Lovina.
Terletak di utara Pulau Dewata, Lovina dapat dikatakan jauh dari ingar-bingar turis di selatan. Namun bukan berarti sudut Bali yang jarang terekspos itu tak memiliki kecantikan tersendiri. Pantai Lovina memiliki karakteristik berbeda dibanding pantai lainnya di Bali.
Memiliki pasir hitam, Lovina kontras dengan pantai lain di Bali Selatan yang cenderung berpasir putih ataupun kecoklatan.
Begitu pula dengan ombak di pantai ini. Bila sebagian besar pantai terkenal di Bali karena ombaknya yang menjadi surga para peselancar, namun di Lovina, ombaknya cenderung tenang.
“Ombak di bibir pantai relatif tenang dan bersahabat sehingga memungkinkan pengunjung berwisata ke tengah laut dengan perahu nelayan,” kata Anak Agung Gede Yuniartha, Kepala Dinas Pariwisata Bali.
Namun bukan cuma soal ketenangan yang menjadi daya tarik Lovina. Agung mengatakan, hal yang paling dicari dari pantai tersebut adalah sekumpulan lumba-lumba botol atau Tursiops truncatus yang berenang di sekitar Lovina.
Menurut Agung, para wisatawan sering mencari dan menikmati berdekatan dengan mamalia air berotak pintar tersebut di habitat alaminya. Biasanya, para lumba-lumba ini bermunculan di pagi hari saat matahari terbit.
Kawasan pantai Lovina juga menjamu para penyelam dengan pemandangan taman laut indah. Lovina juga memiliki beberapa destinasi pantai, seperti Binaria, Kaliasem, dan Kalibukbuk.
Demi mengenalkan keindahan Lovina tersebut, pihak Dinas Pariwisata Bali mengadakan Lovina Festival yang berlangsung sejak Sabtu (10/9) hingga Rabu (14/9).
Kegiatan yang berpusat di Pantai Kalibukbuk itu menampilkan pameran kuliner, pertunjukan musik dari Balawan, parade Desa Kalibukbuk, dan berbagai pertunjukan tradisional. Selain itu, ada acara yoga dan ajang lari di Pantai Binaria.
Pemerintah setempat berharap bahwa pelaksanaan festival tersebut sanggup mengangkat industri pariwisata Buleleng, khususnya Lovina sebagai ikon pariwisata Bali Utara.
“Selama ini yang berkembang pesat di Bali Selatan, maka festival ini bisa mengenalkan potensi pariwisata di Bali Utara,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.
(CNN INDONESIA.com)