oleh

Saronde, Destinasi Kapal Pesiar di Ujung Sulawesi

SALISMA.COM (SC), JAKARTA – Gorontalo punya banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan, mulai dari wisata sejarah peninggalan era Kolonial, air terjun, mata air panas, hingga taman laut yang masih perawan.

Namun popularitasnya masih rendah. Provinsi di utara Pulau Sulawesi ini seringkali hanya jadi tempat transit untuk turis mancanegara yang bertolak ke Togean.

Itulah sebabnya pemerintah provinsi Gorontalo berusaha keras melakukan promosi guna meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara. Salah satunya melalui Festival Pesona Saronde 2016, yang berlangsung pada 1-4 September lalu.

Sesuai namanya, destinasi yang diunggulkan adalah Pulau Saronde serta Pulau Ponelo. Berlokasi sekitar 65 kilometer dari pusat kota Gorontalo, pulau kecil tidak berpenghuni tersebut justru jadi favorit wisatawan yang datang dengan kapal pesiar dan yacht.

“Pulau ini dikelilingi pasir putih, batu karang dan hamparan air laut biru,” kata Kepala Seksi Promosi dan Informasi Dinas Pariwisata Gorontalo Fahmi Ihsan.

Dia melanjutkan, selain keindahan alam, aktivitas unggulan lainnya dari Festival Pesona Saronde adalah yacht rally. “Ada yacht rally yang diikuti 40 kapal pada Selasa [6/9],” tambahnya.

Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Kementrian Pariwisata, Raseno Arya, mengungkapkan, ke depannya, Saronde memang diunggulkan sebagai destinasi yacht dan kapal pesiar. Apalagi di sekitar Saronde juga terdapat gugusan pulau kecil lain yang bisa menjadi destinasi wisata ‘lompat pulau’ atau hopping island.

“Kawasan tersebut juga kerap disinggahi kapal-kapal cruise dan yacht mancanegara,” sebut Raseno.

Lebih lanjut, dia menambahkan, Pulau Saronde bisa jadi objek wisata ikonis di Provinsi Gorontalo.

“Sudah ada investor dari Timur Tengah yang menawarkan untuk mengembangkan pariwisata di Saronde,” tuturnya.

Selain Festival Pesona Saronde, Pemprov Gorontalo akan menggelar beberapa festival lain, yakni Festival Karawo, Festival Boalemo, dan Festival Pesona Danau Limboto pada November, juga Festival Walima serta lomba Karapan Sapi dan Pacuan Kuda pada Desember mendatang.

 

(CNN INDONESIA.com)