oleh

Dunia Seni Masih Didominasi Kaum Pria

SALISMA.COM (SC), JAKARTA – Menjadi wanita pertama sebagai direktur museum Tate Modern, Frances Morris masih melihat bahwa dunia seni masih didominasi kaum pria.

Menjabat sebagai direktur pada Januari lalu, Morris menjadi direktur museum yang berada di London tersebut menggantikan Chris Dercon.

Dalam sebuah konferensi seputar seni abad 21, Morris pada harian Australia, Sydney Morning Herald, mengungkapkan pandangannya tersebut.

“Butuh waktu yang lama buat saya sampai di posisi sekarang ini mengikuti hierarki institusi, yang saya pikir dihadapi juga oleh banyak wanita lainnya,” ujar dia.

Wanita, kata dia, bisa saja diberi kesempatan untuk melakukan proyek bagus dan mengembangkan kapasitas individunya. Akan tetapi untuk sampai di posisi teratas sebuah institusi tidaklah mudah.

Menurut Morris, seksisme tidak hanya memengaruhi insitusi seni, tapi juga pasar seni di mana nilai karya seniman pria dinilai lebih tinggi daripada wanita.

Sebagai contoh, karya Georgia O’Keeffe, yang mencatat rekor tertinggi di sebuah pelelangan sebesar 44,4 juta dolar AS. Angka ini masih jauh dibanding harga karya tertinggi seniman pria, Pablo Picasso misalnya yang dilelang hingga 179,4 juta dolar AS.

“Ada pembedaan bahkan dari alam bawah sadar, yang menjadikan dunia seni masih ‘bias’, dan didominasi kaum pria,” ujar dia.

Mantan kurator seni yang bekerja hampir 29 tahun itu, bergabung di Tate sejak 1987. Ia sebelumnya menjadi ketua bagian display antara 2000 hingga 2006, dan dipromosikan menjadi direktur koleksi, bidang seni internasional.

Morris membangun reputasinya melalui penyelenggaraan sejumlah pameran seniman wanita, seperti retrospektif Louise Bourgeois di 2007 dan Yayoi Kusama di 2012, serta Agnes Martin di 2015.

 

(CNN INDONESIA.com)