oleh

Pria Lebih Banyak Gunakan Aplikasi Wisata

SALISMA.COM (SC), JAKARTA – Berwisata kini semakin mudah, hanya dengan sentuhan jari, tiket, penginapan bahkan transportasi lokal di destinasi tujuan, bisa dipesan. Berlibur tidak lagi rumit.

Tapi, soal penggunaan aplikasi liburan, mengutip laman Lonely Planet, sebuah survei terbaru menyatakan bahwa 61 persen pria lebih sering menggunakan aplikasi wisata paling tidak satu kali dalam sehari.

Selain itu, saat berlibur, baik pria maupun wanita memang sama-sama mengandalkan ponsel mereka sebagai penunjuk arah agar tidak tersesat.

Survei ini dilakukan oleh Groundlink, perusahaan layanan penjemputan wisatawan, yang bertanya kepada 200 wisatawan tentang penggunaan aplikasi setiap harinya.

Hasilnya, tiga dari lima orang mengatakan bahwa mereka biasa menggunakan aplikasi wisata setiap harinya dan 30 persen lainnya hanya menggunakan aplikasi tersebut sesekali.

Sementara satu dari sepuluh orang mengatakan jarang atau tidak pernah sama sekali menggunakannya.

Jenis aplikasi yang paling populer digunakan adalah aplikasi penerbangan. Sebanyak 85 persen mengaku menyimpan boarding pass mereka melalui aplikasi tersebut. Begitu pula dengan aplikasi pemantau cuaca.

Tiga dari empat wisatawan biasa menggunakannya untuk melihat apakah hari itu akan turun hujan atau cerah.

Berikutnya adalah aplikasi GPS dan peta yang digunakan sebanyak 61 persen wisatawan, dan 56 persen lainnya mengaku lebih senang untuk menggunakan layanan sewa mobil.

“Tidak ada keraguan lagi, bahwa saati ini kita hidup di era yang mengutamakan ponsel, dan itu membuat para wisatawan memiliki keinginan yang lebih untuk merencanakan perjalanan dan menggali informasi tentang sebuah tujuan,” ujar CEO dari Groundlink, Liz Carisone.

Penggunaan aplikasi wisata memang meningkat, namun lain halnya dengan penggunaan media sosial. Ketika pelancong tengah berwisata, angka penggunaan media sosial semakin menurun, kecuali Facebook.

Berdasarkan survei tersebut, setengah dari responden mengaku masih mengecek akun Facebook mereka. Namun, hanya enam persen saja yang masuk ke Twitter dan sembilan persen yang melihat aktivitas di LinkedIn. Sementara untuk Instagram, sebanyak 15 persen menggunakannya untuk memeriksa foto terakhir yang mereka unggah.

 

(CNN INDONESIA.com)