oleh

Bupati Ditangkap Petugas Bersenjata, Disaksikan Para Tamu

SALISMA.COM (SC), PALEMBANG

Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian ditangkap petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di rumah dinasnya, Komplek Perkantoran Pemkab Banyuasin, Jalan Lingkar, Sekojo, Pangkalan Balai Banyuasin, Sumatera Selatan, kemarin (4/9).

Saat ditangkap, Yan baru saja menggelar acara walimatus safar atau pengajian untuk keberangkatannya ke tanah suci.

Belum diketahui secara pasti atas dugaan kasus apa dirinya ditangkap. Hanya saja, sumber menyebutkan Yan diduga tersandung kasus dugaan suap proyek bantuan sekolah menggunakan dana alokasi khusus (DAK) dan bantuan sosial (Bansos) bencana alam senilai Rp21 miliar.

Informasi yang dihimpun, KPK juga mengamankan sejumlah uang. Hanya saja, berapa nominalnya belum dapat dipastikan.

Tim KPK yang berjumlah 5 orang tidak sendirian dalam penangkapan tersebut.

Mereka dibantu oleh tim dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) dan 11 anggota Dalmas Shabara Polda Sumsel bersenjata lengkap.

Selain bupati Partai Golkar itu, KPK juga mengamankan empat orang lainnya. Yakni, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Umar Usman MSi, Kasubag Rumah Tangga Pemkab Banyuasin, Darus. Dua lagi, Taryo (PNS diknas) dan seorang pengusaha (kontraktor), Kirman.

Sebelum menangkap bupati Cs, sehari sebelumnya KPK sudah mengamankan  seorang pengusaha bernama Zul. Dia ditangkap di Jakarta. Kuat dugaan terkait kasus yang sama.

Plh Kabiro Humas KPK, Yuyuk Andriati membenarkan penangkapan tersebut. Namun, dia tak merinci jumlah orang yang ditangkap. Terkait kasus apa, termasuk berapa nominal uang dan barang bukti sapa saja yang diamankan.

“Benar hari ini (kemarin, red) ada OTT di Sumatera Selatan. Mengenai siapa, berapa orang dan kasusnya apa? Akan diumumkan besok (hari ini, red),” kata Yuyuk.

Bagaimana penangkapan itu sendiri? Informasi yang dihimpun Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group),  saat penangkapan, hajatan keberangkatan (walimatus Safar) Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian SH bersama sang istri Vinita Citra Karini SE MSi ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji, Rabu (6/9) mendatang, selesai digelar.

Para tamu undangan, baik itu pejabat di lingkungan Pemkab Banyuasin serta unsur muspida lainnya, sebagian sudah pulang. Hanya pejabat dekat, salah satunya Sekda Firmansyah masih berada di rumah dinas.

Di samping, orang tua Yan yang mantan Bupati Banyuasin Amiruddin Inoed.  “Usai menyalami bupati, banyak yang sudah pulang,” ujar sumber Sumek.

Sekitar pukul 13.00, rombongan KPK dan Polda Sumsel dengan senjata lengkap datang sekitar 4 mobil ke rumah dinas Bupati Banyuasin tersebut.

Mereka langsung memarkirkan mobilnya tepat di halaman depan rumdin.

Beberapa orang masuk ke rumdin. Bertemu dengan Bupati. Beberapa menit kemudian,  Bupati Yan Anton, Sekda Banyuasin Dr Ir Firmansyah Msc, Drs H Kadisdik Umar Usman Msi, serta Kasubag Rumah Tangga Darus langsung diamankan dalam mobil terpisah.

“Langsung dibawa ke Palembang,” ujar sumber. Melihat hal itu, para tamu undangan yang masih berada di acara hajatan itu, hanya dapat menyaksikan hal tersebut.

“Kita hanya melihat saja, seakan – akan tidak percaya,” imbuhnya.

Selama acara hajatan, tambah sumber tadi, Kadisdik Banyuasin Umar Usman terlihat duduk di belakang. Wajahnya tegang dan gelisah.

“Seperti ada masalah,” ujarnya. Keluarga besar bupati banyuasin yang ada di rumdin itu hanya terpana dengan kejadian itu. Mulai dari orang tua Amirudin Inoed, sang istri dan kerabat lainnya.

 

(JPNN.com)