oleh

Harga Turun Pasca Lebaran, Agustus Diramalkan Deflasi

SALISMA.COM (SC), JAKARTA – Sejumlah ekonom meramalkan terjadinya deflasi pada Agustus menyusul melandainya harga-harga brang dan jasa pasca perayaan lebaran.

David Sumual, Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk memperkirakan inflasi Agustus akan minus 0,1 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month). Hal itu sesuai dengan pola tahun-tahun sebelumnya, di mana level harga akan cenderung tertekan pasca lebaran.

“Deflasi 0,1 persen karena normalisasi harga setelah lebaran terutama harga pangan yang turun, ” kata David melalui pesan singkatnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (31/8).

Dengan demikian secara tahunan (year-on-year), ia memprediksi inflasi Agustus akan melaju 2,9 persen. Apabila melihat siklus inflasi semester II, realisasi inflasi di penghunjung tahun ini akan berada di kisaran 3,2 persen.

Prediksi hampir sama dikemukakan Ekonom PT Bank Permata, Tbk Josua Pardede. Dia memperkirakan terjadi deflasi di Agustus sebesar 0,02 persen (mtm). Selain karena harga pangan yang turun, deflasi juga disumbang oleh turunnya tarif transportasi dibanding selama periode mudik lebaran dan liburan sekolah.

“Tarif transportasi sudah kembali normal,”ujarnya.

Secara tahunan, lanjutnya, inflasi Agustus diramalkan 2,96 persen (yoy).

Menurut Josua, BI masih memiliki ruang pelonggaran moneter untuk mendorong daya beli masyarakat.  Pelemahan daya beli masyarakat tercermin dari inflasi inti Agustus yang diperkirakan hanya sebesar 3,34 persen atau lebih rendah dibandingkan Juli, 3,49 persen.

“Ruang pelonggaran moneter oleh Bank Indonesia masih terbuka, ” ujarnya.

Secara umum, Josua menilai inflasi tahun ini masih terkendali. Adapun perkiraan inflasi akhir tahun ada di kisaran 3-3,3 persen dengan asumsi pemerintah belum akan melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak.

Sementara itu, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Andry Asmoro melihat potensi inflasi masih akan terjadi pada Agustus meskipun rendah, di kisaran 0,03 persen. Proyeksi inflasi tersebut turun signifikan dibandingkan dengan inflasi Juli yang sebesar 0,69 persen. Secara tahunan, inflasi Agustus diperkirakan sebesar  2,78 persen.

“Faktor pendorong deflasi karena deflasi harga makanan,” jelasnya.

Hingga akhir tahun, Andry memproyeksikan inflasi akan ada di bawah 3,7 persen atau masih sesuai target Bank Indonesia 4 plus/minus 1 persen.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan tingkat Inflasi Agustus siang nanti. Tahun lalu, tingkat harga Agustus mengalami inflasi sebesar 0,39 persen (mtm) dan 7,18 persen (yoy).

 

(CNN INDONESIA.com)