SALISMA.COM (SC), JAKARTA – Ratusan gempa susulan masih terus terjadi di Italia, semakin menyulitkan upaya pencarian dan evakuasi korban. Sejauh ini korban tewas dalam gempa tersebut mencapai 291 orang, diperkirakan masih akan bertambah.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat, USGS, yang dikutip CNN, Minggu (28/8), mencatat masih terjadinya gempa susulan sejak gempa utama 6,2 skala Richter terjadi Rabu lalu.
Situs berita NBC mencatat lebih dari 900 gempa susulan terjadi, menyebabkan retakan yang semakin parah dari bangunan-bangunan yang masih berdiri di Amatrice, Pescara del Tronto dan Accumoli.
Salah satu gempa susulan terbesar terjadi pada Jumat pagi dengan kekuatan 4,7 skala Richter. Sejak tengah malam hingga Jumat pagi, tercatat 57 kali terjadi gempa susulan.
Gempa susulan menyulitkan dan membahayakan proses pencarian korban. Tingkat keselamatan warga yang diduga masih tertimbun reruntuhan juga diperkirakan menipis, setelah hampir dua hari tidak ada lagi yang berhasil dikeluarkan hidup-hidup.
Selain getaran susulan, kesulitan lainnya adalah akses menuju lokasi bencana. Jembatan di Amatrice hancur, menyulitkan upaya evakuasi dari kota tersebut.
Pemakaman massal pertama digelar pada Jumat waktu setempat. Hampir 400 orang korban selama kini tengah dirawat di rumah sakit.
Lebih dari 2.500 warga yang terdampak gempa di Italia kini tinggal di kamp pengungsian. Warga masih trauma dan takut kembali ke rumah.
Perdana Menteri Matteo Renzi mengumumkan status darurat di wilayah bencana.
Sementara itu, penyelidik pemerintah mengatakan bahwa banyaknya korban terjadi akibat bangunan yang melanggar peraturan konstruksi dan renovasi dengan material murah sehingga mudah ambruk.
“Jika bangunannya dibangun seperti di Jepang, maka tidak akan rubuh,” kata penyidik Giuseppe Saieva, dikutip AFP.
(CNN INDONESIA.com)