oleh

NASA Mau Jual Stasiun Antariksa Internasional?

SALISMA.COM (SC), JAKARTA – Badan antariksa Amerika Serikat (NASA) memberi pernyataan yang mengindikasikan adanya niat menjual Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) kepada perusahaan swasta.

Selama ini ISS telah menjadi habitat bagi para awak astronaut dari berbagai negara yang menjalankan misi luar angkasa. ISS sendiri merupakan satelit buatan lima badan antariksa yang terdiri dari laboratorium dan ruang huni.

Kabar yang mencuat mengenai rencana penjualan ISS pertama kali disorot dari pernyataan yang dikeluarkan oleh pengelola NASA di divisi pengembangan sistem eksplorasi Bill Hill.

Kala itu Hill dan beberapa staf NASA sedang berbicara tentang persiapan kru misi Mars, serta peran ISS dalam misi antariksa di masa depan.

“Pada akhirnya keinginan kami adalah menyerahkan stasiun luar angkasa ke entitas komersial ataupun pihak lain yang memiliki kemampuan komersial agar penelitian bisa terus dilanjutkan di orbit rendah Bumi,” ujar Hill, seperti dikutip dari situs The Register.

Dia melanjutkan, “rencana tersebut akan dilaksanakan sekitar tahun 2020an.”

Masih belum ada kelanjutan secara pasti mengenai wacana penjualan ISS tersebut, mengingat stasiun antariksa ini adalah bentuk kolaborasi dari lima badan antariksa, yakni Amerika Serikat melalui NASA, Roscosmos dari Rusia, JAXA dari Jepang, ESA dari Eropa, dan CSA dari Kanada. Tak hanya itu, ISS juga dikelola oleh 15 negara.

ISS diluncurkan pada 20 November 1998 silam. Pembangunan ISS menelan biaya sebesar Rp1.888 triliun. Ia mengangkasa di ketinggian 400 kilometer di atas permukaan Bumi.

Sekadar diketahui, belakangan NASA memang sedang getol menjalin kemitraan dengan perusahaan swasta untuk kelanjutan misi antariksa, salah satunya SpaceX. Bersama SpaceX, NASA merancang alur pendaratan roket untuk misi ke Mars.

NASA beberapa waktu lalu mengatakan akan menyediakan dukungan teknis untuk peluncuran pesawat Dragon, tanpa dukungan finansial.

Sementara SpaceX akan memberi data penting kepada NASA terkait proses pesawat Dragon saat masuk atmosfer, menuruni, dan mendarat di permukaan Mars.

 

(CNN INDONESIA.com)