oleh

Naniura, Ikan Mentah Santapan Para Raja Tapanuli

SALISMA.COM (SC), JAKARTA – Ikan diketahui sebagai makanan penuh nutrisi. Kaya protein serta lemak baik, dan tentu saja lekat dengan makanan sehat. Menu ikan pun sangat beragam di Indonesia.

Cara masaknya bervariatif, mulai digoreng, dipanggang, diasap, dipepes, atau bisa juga dimakan mentah.

Menu ikan yang dimakan mentah ini memang bukan menu yang sering dijumpai di Indonesia. Kebanyakan orang mengasosiasikan ikan mentah dengan makanan Jepang alias sashimi, tapi di Tapanuli Utara ada menu ikan mentah yang sudah jadi tradisi puluhan tahun.

Kendati disajikan mentah, menu bernama Naniura ini tidak memiliki aroma amis khas ikan. Bahkan sensasinya mirip salad ikan yang segar.

Ketua Akademi Gastronomi Indonesia, Vita Datau Messakh menyebut naniura adalah masakan khas Batak yang bisa disandingkan dengan ceviche dari Peru.

“Kalau Peru punya ceviche, Tapanuli punya naniura,” kata Vita, dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (23/8).

Dia menjelaskan, naniura disajikan dengan cara disiram bumbu halus berwarna kuning. Adapun daging ikan dimatangkan dengan merendamnya dalam cairan asam jungga, dari perasan jeruk limau.

“Menu ini adalah salah satu makanan khas Tapanuli Utara, yang bisa ditemui di Danau Toba, Medan dan Pematang Siantar,” papar Vita.

Dia menambahkan, dulunya, naniura hanya disajikan pada raja-raja Batak. “Namun sekarang bisa dinikmati banyak orang,” sebut dia.

Vita menyebut, menikmati naniura punya trik tersendiri. Salah satunya, harus memesan terlebih dahulu, karena persiapan dan proses pembuatannya membutuhkan waktu.

Naniura dibuat dari ikan mas segar atau dekke yang terlebih dahulu dibersihkan dari duri dan organ dalamnya, kemudian direndam dalam air asam jungga. Setelah itu, ikan kemudian disiram oleh bumbu khas Batak, yang didalamnya terdiri dari andaliman dan kecombrang.

Proses pembuatan naniura membutuhkan waktu sekitar dua-tiga jam. Ikan dianggap siap makan apabila daging ikan sudah lembut dan mudah disobek.

“Proses ini membuat kualitas protein ikan mas menjadi lebih utuh karena tidak terkena api sama sekali,” sebut Vita.

Satu hal lagi yang menarik dari naniura, ikan yang digunakan harus berjenis ikan air tawar.

“Itu berkaitan dengan Danau Toba yang airnya merupakan air tawar,” tutur Vita.

 

(CNN INDONESIA.com)