SALISMA.COM (SC), JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak bervariasi cenderung melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini, Kamis (18/8), seiring derasnya arus modal asing yang masuk ke pasar modal Indonesia.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto memprediksi IHSG bergerak dengan support 5.350 dan resisten di 5.400. Selain karena arus modal asing yang menjadi katalis pergerakan positif IHSG hari ini.
Prediksi penguatan ini juga terlihat dari pelaku pasar yang merespons positif pidato Presiden Jokowi yang menyampaikan nota anggaran 2017 di depan parlemen 16 Agustus lalu yang mencerminkan kebijakan fiskal tetap ekspansif meskipun di sisi lain terjadi pengetatan anggaran.
“Dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani pasar meyakini kebijakan fiskal Indonesia akan lebih kredibel yang mencerminkan realitas ekonomi saat ini,” terang David dalam risetnya, dikutip Kamis (18/8).
Sama halnya dengan David, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya juga memprediksi IHSG berada dalam teritori positif hari ini. Ia memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.312 dan resisten 5.458.
Menurutnya, perekonomian dalam negeri cukup kuat terlihat dari langkah sigap pemerintah dalam menjaga kestabilan ekonomi dan berbagai kebijakan yang responsif terhadap gejolak perekonomian.
“Hal ini tentunya dapat terus menumbuhkan dan menjaga tingkat kepercayaan investor terhadap Indonesia dan pasar modalnya,” jelas William dalam risetnya.
Adapun, IHSG berhasil kembali bangkit pada perdagangan sebelumnya ke level 5.371 atau 51,28 poin (0,96 persen). Kemudian, pembelian bersih asing mencapai Rp577,73 miliar melanjutkan derasnya arus dana asing ke pasar saham Indonesia sejak pekan terakhir Juni lalu.
Menurut David Sutyanto, bangkitnya IHSG tersebut tidak sejalan dengan bursa saham Asia yang umumnya terkoreksi.
“Sejumlah saham unggulan yang bergerak di sektor semen, perkebunan, properti, tambang, bank, dan infrastrutur berhasil menguat menjadi penopang utama penguatan IHSG. Kenaikan harga sejumlah komoditas energi, tambang logam, dan perkebunan menyusul harga minyak mentah yang naik di atas US$46 per barel turut memicu aksi beli pemodal,” papar David.
Sementara itu, bursa saham global bergerak bervariasi tadi malam. Sebagai informasi, indeks saham Eurostoxx di kawasan Euro terkoreksi 1,2 persen di 2.980,54. Sedangkan, di Wall Street indeks saham utama berhasil menguat setelah terkoreksi hari sebelumnya. Begitu juga dengan indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,12 persen dan 0,19 persen di 1.8573,94 dan 2.182,22. Kemudian diikuti indeks Nasdaq yang menguat 0,03 persen di 5.228,66.
(CNN INDONESIA.com)