oleh

Penyebab Pusing Saat Baca Buku dalam Mobil

SALISMA.COM (SC), JAKARTA – Banyak orang menyarankan untuk tidak membaca buku saat sedang berada di dalam kendaraan yang bergerak. Pasalnya, membaca dalam kendaraan yang bergerak akan menyebabkan pusing dan juga mual. Apa yang membuat Anda merasakan hal ini?

Mengutip Lonely Planet, para neuroscientist mengungkapkan bahwa perasaan mual dan pusing ini disebabkan oleh adanya pemikiran bahwa otak teracuni. Ketika membaca dalam kendaraan yang bergerak, otak berpikir bahwa diri Anda teracuni. Inilah yang menyebabkan akhirnya otak mengeluarkan racun dari sistem tubuh.

Dean Burnett, yang juga seorang penulis penelitian mengungkapkan bahwa secara teknis sebenarnya, membaca dengan cara ini seharusnya bukanlah masalah. Namun, kenyataannya hal ini malah memicu kebingungan dalam otak seseorang.

The New Zealand Herald melaporkan bahwa area yang memegang seamier sensor informasi- thalamus- adalah bagian yang bisa dipersalahkan. Thalamus secara tak langsung mengirimkan informasi yang salah kepada otak sehingga otak memerintahkan untuk mengeluaran racun sehingga Anda merasa mual.

Para ahli menjelaskan bahwa di dalam mobil yang bergerak, tubuh Anda tidaklah bergerak. Sehingga tak ada sinyal bahwa Anda bergerak secara fisik. Namun kenyataannya, Anda ‘bergerak’ dan berpindah tempat.

Selain itu, di telinga manusia, cairan di dalamnya mematuhi hukum fisika. Ketika merasakan goyangan atau gerakan, otak akan mengirimkan sinyal pergerakan. Kondisi ini berkebalikan dengan kenyataan bahwa Anda tak bergerak secara fisik.

Tubuh pun seperti mengalami kepanikan. Otak percaya bahwa satu-satunya alasan akan hal ini adalah tubuh telah diracuni. Itu sebabnya otak berusaha mengusir racun di saraf. Efek samping dari masalah ini adalah adanya perasaan muntah dan mual.

Burnett mengklaim bahwa anak-anak akan lebih berisiko mengalami hal itu karena mereka masih dalam masa pertumbuhan. Namun kabar baiknya, ada banyak orang yang ‘sembuh’ dari masalah ini ketika mereka beranjak dewasa.

Namun adakah obatnya? Secara kimia mungkin belum ada, namun cara terbaik adalah dengan meletakkan buku dan menikmati pemandangan dari jendela.

 

(CNN INDONESIA.com)