SALISMA.COM (SC), JAKARTA – Penggemar Usain Bolt sempat khawatir ketika Usain Bolt mengalami cedera dalam masa persiapan menuju Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Namun kisah pilu Bolt berakhir bahagia lewat kalungan medali emas pada nomor lari 100 meter.
Bolt mengalami cedera hamstring pada awal Juli lalu ketika mengikuti kejuaraan nasional lari 100 meter yang merupakan rangkaian persiapan tim nasional Jamaika menuju Olimpiade. Dengan cedera yang dideritanya, ditambah usia Bolt yang akan menginjak 30 tahun, Bolt diyakini bakal mengalami kesulitan besar untuk mempertahankan emas Olimpiade miliknya.
Mengalami cedera dengan waktu sebulan jelang Olimpiade, Bolt justru tak mengeluh. Bolt tetap menunjukkan sikap optimistis dengan mengunggah foto dirinya memulai proses penyembuhan beberapa saat setelah dirinya divonis cedera.
Ketika Bolt datang ke Olimpiade dengan segala kehebohan yang diciptakannya lewat konferensi pers yang meriah, kekhawatiran akan performa Bolt masih terus muncul.
Namun pada akhirnya Bolt mampu mengikis kekhawatiran itu dengan sangat baik.
Mengawali perjuangannya di heat tujuh, Bolt mampu tampil santai dan menyentuh garis finis dengan catatan waktu 10,07 detik. Yang jadi sorotan, Bolt bahkan terlihat bisa leluasa menengok ke kanan dan ke kiri untuk memantau lawan-lawannya sebelum menyentuh garis finis.
Masuk ke babak semifinal, Bolt mulai bertarung dengan mengerahkan seluruh kemampuannya. Bolt kembali jadi yang tercepat dengan catatan waktu 9,86 detik. Catatan ini sendiri merupakan waktu terbaik Bolt di tahun 2016.
Masuk ke babak final, Bolt sudah ditunggu rival-rivalnya seperti Justin Gatlin, Andre De Grasse, dan Yohan Blake.
Tak seperti empat tahun lalu di London, Bolt malah terlihat lebih rileks menjalani final kali ini. Ia bisa melaju dengan baik begitu perlombaan dimulai. Meskipun sempat tertinggal di awal perlombaan, Bolt mampu menjadi pelari pertama yang menyentuh garis finis dengan catatan waktu 9,81 detik.
Catatan 9,81 detik masih jauh dari waktu terbaiknya yang ada di angka 9,58 detik. Tetapi torehan waktu itu sudah cukup mengantar Bolt jadi juara Olimpiade nomor 100 meter yang ketiga kalinya. Bolt pun makin mengukuhkan statusnya sebagai legenda.
Cerita bahagia Bolt bisa terus berlanjut bila ia mampu kembali berjaya di nomor 200 meter dan 4×100 meter estafet. Pada dua Olimpiade sebelumnya, Bolt juga meraih emas di dua nomor tersebut.
(CNN INDONESIA.com)