oleh

Turis Australia Lebih Pilih Indonesia Dibanding Selandia Baru

SALISMA.COM (SC), JAKARTA – Pemerintah Indonesia, terutama Kementerian Pariwisata, terus berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. Salah satu pencapaian saat ini adalah banyaknya turis Australia yang memilih Indonesia dibanding Selandia Baru.

Hal itu dinyatakan oleh pihak Kedutaan Besar (Kedubes) Australia melalui siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com, pada Jumat (5/8). Data menunjukkan jumlah wisatawan Australia ke Indonesia mencapai angka tertinggi.

Selama Juni 2016, tercatat sebanyak 116 ribu orang Australia berkunjung ke Indonesia. Kedubes Australia menyebut angka ini tertinggi dari jumlah kunjungan selama ini.

“Mereka memilih Indonesia dibandingkan dengan tujuan wisata lainnya pada Juni, mengalahkan Selandia Baru sebagai tujuan nomor satu Australia,” demikian keterangan dari Kedubes Australia.

Dalam bulan yang sama, sebanyak 16.200 wisatawan Indonesia mengunjungi Negeri Kangguru. Angka ini meningkat 43 persen dibandingkan Juni 2015.

Wisatawan Australia juga tercatat sebagai wisatawan yang paling betah di Indonesia dengan durasi kunjungan rata-rata sembilan malam, paling tinggi dibandingkan turis lain.

Untuk urusan destinasi, wisatawan Australia masih mengutamakan Bali sebagai tujuan favorit mereka. Namun, muncul destinasi lain seperti Bintan dan Flores.

“Pariwisata dan pendidikan mendorong persahabatan lestari … Indonesia dan Australia,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson.

“Seiring dengan berkembangnya infrastruktur pariwisata Indonesia, saya yakin makin banyak warga Australia yang akan berkunjung ke Indonesia,” ia menambahkan.

Menurut data kunjungan wisatawan mancanegara yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata selama Januari hingga Juni 2016 dari 19 pintu masuk Indonesia, tercatat jumlah kunjungan tertinggi selain dari negara Asia Tenggara ke Indonesia adalah China, Australia, Jepang, dan India.

Namun pertumbuhan tertinggi dicatat oleh wisatawan dari beberapa negara seperti China 24,4 persen, India 28,25 persen dan Mesir 47,74 persen.

 

(CNN INDONESIA.com)