SALISMA.COM (SC), JAKARTA – Peneliti dari University of Cape Town Drug Discovery and Development Centre (H3D) mengungkapkan bahwa mereka menemukan ‘obat’ anti-malaria. ‘Obat’ malaria ini diklaim mengandung potensi untuk menyembuhkan dan mencegah malaria.
Komposisi senyawa yang berencana dikembangkan merujuk pada UCT943. Ini adalah kandidat kedua yang terpilih setelah H3D memilih MMV048 di tahun 2012 lalu. Namun mengutip Quartz, peneliti mengungkapkan bahwa senyawa terbaru tersebut lebih berpotensi untuk melawan parasit malaria. Tak cuma itu, senyawa tersebut lebih mudah diformulasikan.
Profesor Kelly Chibale, pendiri dan direktur H3D mengungkapkan bahwa senyawa baru tersebut memiliki aktivitas yang berpotensi untuk membunuh semua tahap pertumbuhan parasit malaria di seluruh siklus hidupnya. Selain itu mereka juga memiliki potensi untuk memblokir transmisi parasit dari manusia ke manusia lain.
Penelitian dan uji coba akan dilakukan untuk jangka panjang. Chibale mengatakan bahwa UCT943 bisa berkontribusi untuk eradikasi malaria. Chibales memberi estimasi waktu bahwa penilaian pra-klinis komponen obat ini akan memakan waktu sampai 18 bulan.
Penelitian tentang obat anti-malaria ini terus dikembangkan di Afrika, mengingat angka kematian akibat penyakit itu cukup tinggi. Selama tahun 2015, sekitar 90 persen penderita malaria di Afrika meninggal dunia. Namun dalam perkembangannya, seiring dengan penelitian obat anti-malaria, tingkat kematian menurun sampai 66 persen untuk seluruh usia. Sedangkan tingkat kematian anak pada usia di bawah lima tahun menurun sampai 71 persen sejak tahun 2000.
(CNN INDONESIA.com)