SALISMA.COM (SC), JAKARTA – Sejumlah anggota Partai Republik, termasuk anggota kongres, mengatakan mereka tidak akan memilih Donald Trump dengan alasan ia tak pantas jadi presiden Amerika Serikat.
Pada Selasa (2/8), politikus Richard Hanna dari New York yang menjadi anggota Kongres Partai Republik, merupakan yang pertama secara terbuka menyatakan akan memilih Hillary Clinton dari Partai Demokrat. Ia mengaku telah memikirkan hal itu selama berbulan-bulan.
Politikus lain juga telah menjauhkan diri dari Trump dan memangkas dukungan.
Penyataan Trump soal perempuan, imigran gelap, dan larangan umat muslim masuk Amerika Serikat, telah membuat resah banyak pemimpin Partai Republik.
“Saya harap Amerika memahami bahwa komentarnya (Trump) tidak mewakili pandangan dari Partai Republik, pejabat, atau kandidat lain,” kata Senator Arizona, John McCain, seperi dikutip dari BBC.
Sally Bradshaw, seorang penasihat mantan Gubernur Florida Jeb Bush, pada Senin (1/8) mengatakan pencalonan Trump telah meyakinkannya untuk meninggalkan Partai Republik.
Dia akan memilih Hillary Clinton kendati ia menduga Trump bisa menang di daerah asalnya, Florida.
Sejumlah anggota Partai Republik juga berharap ada calon presiden ketiga, karena mereka menentang Trump dan memutuskan untuk tak mendukung Hillary.
Di sisi lain, Hilarry cukup aktif mengajak beberapa anggota Partai Republik untuk datang dan memberi sambutan dalam konvensinya.
Menurut catatan BBC, setidaknya ada 11 anggota Partai Republik yang enggan memilih Trump, termasuk mantan ibu negara Barbara Bush, mantan Gubernur Florida Jeb Bush, Gubernur Maryland Larry Hogan, Gubernur Ohio John Kasich, dan mantan Gubernur Massachusetts Mitt Romney.
Sementara anggota Republik yang memutuskan memilih Clinton ada empat orang, antara lain. mantan Wakil Sekretaris Negara Richard Armitage, mantan Menteri Keuangan Hank Paulson, dan mantan Penasihat Keamanan Nasional Brent Scowcroft.
(CNN INDONESIA.com)