SALISMA.COM (SC), JAKARTA – Manajer anyar Sunderland, David Moyes, masih sakit hati dengan keputusan Manchester United yang memecatnya pada April 2014. Moyes menganggap pihak MU tidak memperlakukannya dengan adil.
Sebelas bulan setelah menandatangani kontrak berdurasi enam tahun bersama MU, Moyes didepak dari Old Trafford pada 22 April 2014. Posisi Moyes di sisa musim digantikan Ryan Giggs, dan MU pun finis di posisi ketujuh di klasemen akhir.
Moyes kemudian melatih Real Sociedad di La Liga. Hasilnya pun tidak terlalu bagus. Pelatih asal Skotlandia itu dipecat pada 9 November 2015 menyusul hasil buruk yang didapat Sociedad pada awal musim lalu.
Usai era Moyes, MU pun mengalami masa-masa sulit selama dua musim bersama Louis van Gaal. Musim lalu MU gagal menembus zona Liga Champions setelah finis di posisi kelima. Hasil yang membuat manajemen The Red Devils mengganti Van Gaal dengan Jose Mourinho.
Berbicara dalam konferensi pers pertamanya sebagai manajer Sunderland, Senin (1/8), Moyes mengaku masih sakit hati dengan keputusan manajemen MU yang memecatnya.
“Anda mendapatkan tawaran melatih di klub besar, seperti Real Madrid, Barcelona, Manchester United, bukan tanpa alasan. Saya sudah katakan saya diperlakukan tidak adil di MU,” ujar Moyes seperti dilansir Sky Sports.
“Ketika Anda menandatangani kontrak enam tahun dan Anda berakhir setelah 11 bulan, ya, saya pikir saya tidak diperlakukan tidak adil,” sambungnya.
Moyes tetap mengklaim dirinya sebagai sosok yang tepat sebagai pengganti Sir Alex Ferguson yang memutuskan pensiun dari MU pada 2013. Pelatih 53 tahun itu mengatakan MU seharusnya memberinya waktu.
“Karier saya di MU memberi saya wawasan mengenai seperti apa berada di klub papan atas. Saya percaya saya pantas berada di sana, dan di sanalah tempat saya. Level saya di sana,” tegas Moyes.
Moyes dipilih Sunderland sebagai pengganti Sam Allardyce yang terpilih sebagai pelatih timnas Inggris pengganti Roy Hodgson.
(CNN INDONESIA.com)