Filipina telah melarang impor unggas dan produk unggas dari Australia menyusul wabah flu burung baru-baru ini di negara tersebut.
Keputusan ini diumumkan oleh Departemen Pertanian Manila pada hari Sabtu.
Wabah flu burung yang dilaporkan mencakup subtipe H7N3 dan H7N9, yang sangat patogen.
Wabah ini terjadi pada tanggal 23 Mei dan 25 Mei 2024 di negara bagian Victoria, Australia, sebagaimana dikonfirmasi oleh Pusat Kesiapsiagaan Penyakit Australia.
Dalam sebuah memorandum yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian Filipina, Francisco Tiu Laurel, pada 6 Juni, menyatakan bahwa semua pengiriman unggas domestik dan liar dari Australia akan diizinkan hanya jika mereka disembelih atau diproduksi sebelum tanggal 9 Mei.
Pernyataan ini memperjelas langkah-langkah pencegahan yang diambil untuk mencegah penyebaran virus ke Filipina.
Australia merupakan negara sumber daging ayam impor terbesar keempat bagi Filipina. Pada bulan April, total impor daging ayam dari Australia mencapai 5.365 metrik ton.
Selain itu, pada periode yang sama, Filipina mengimpor 46.987 ekor anak ayam umur sehari dan 30.780 butir telur tetas dari Australia, menurut data Departemen Pertanian Filipina.***