Salisma.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas (ratas) dengan jajaran menteri serta beberapa lembaga terkait guna membahas Pembangunan Kekuatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Istana Kepresidenan pada pukul 14.30 WIB. Selanjutnya ratas yang dilanjutkan dengan pembahasan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Presiden Jokowi dalam pengantarnya mengatakan proses pertahanan TNI sangat mempengaruhi keamanan di masa mendatang. Untuk bisa menjaga keamanan negara tentu membutuhkan profesionalisme TNI baik dari persiapan alutsista maupun kelengkapan lainnya.
“Saya menyadari bahwa untuk membangun TNI yang profesional dan disegani, harus mampu menemui alutsista dan sebagainya,” kata Jokowi dalam ratas di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (23/2).
Dalam rapat ini dibahas juga terkait anggaran yang akan dialokasikan untuk keperluan TNI. Sebelumnya kata mantan Gubernur DKI ini, anggaran hanya dialokasikan 0,89 persen dari dana produk domestik bruto (PDB). Karena dana ini dinilai terlalu kecil, rencananya pada tahun ini akan dinaikkan menjadi 1,1 persen dari dana PDB.
“Ke depan kalau pertumbuhan ekonomi akan terus naik, paling di atas enam akan muncul angka 1,5 persen dari PDB,” ujar Jokowi.
Dari target ini, lanjut dia, dana tersebut bisa mencapai 250 triliun. Dengan demikian, ketika target tercapai, Jokowi mengimbau kepada pengelola anggaran untuk melakukan perencanaan dan penyaluran dana sesuai dengan kebutuhan. Tidak hanya itu, Jokowi meminta agar pembelian alutsista perlu juga memperhatikan kualitasnya.
“Sehingga betul-betul tergunakan dengan baik,” tegas dia.
Sementara Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan ratas ini digelar dalam rangka mengevaluasi kekuatan yang dimiliki TNI untuk mengamankan dan mempertahankan negara. Mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak, perlu kiranya ketahanan negara harus diperhatikan.
“Presiden ingin ketahui itu maka diundang seluruh yang berkaitan dengan hal tersebut,” jelas Pramono.
Dalam ratas ini, nampak beberapa menteri yang telah hadir yaitu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
Turut hadir Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso. (merdeka)