Salisma.com – Serangkaian ledakan di Kota Homs dan Damaskus di Suriah menewaskan lebih dari 100 orang. Sebanyak 57 orang tewas saat dua bom mobil meledak di pusat Kota Homs.
Gubernur Homs, Talal al-Barazi, mengatakan, dua mobil penuh dengan bahan peledak diledakkan dekat sebuah halte bus di pusat kota Homs di Distrik Al-Zahraa, kemarin, Minggu (21/2). Sementara itu, stasiun televisi Al Ikhbaria melaporkan, serangan tersebut memang sengaja ditujukan bagi pelajar dan pegawai kantor pemerintahan yang memang akan melakukan aktivitasnya.
Kantor berita Suriah, SANA, menyebutkan kawasan Homs dikenal sebagai area yang dikuasai kelompok pro pemerintah Suriah. Di wilayah ini mayoritas dihuni oleh suku Alawite, yang merupakan suku Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Ledakan juga terjadi di selatan Damaskus, Ibu Kota Suriah. Tiga pengebom bunuh diri meledakkan dirinya di wilayah Sayida Zaenab.
Korban ledakkan ini diduga mencapai 50 orang. Salah satu pelaku meledakkan dirinya bersama mobil.
Dari banyaknya korban tewas, Kedutaan Besar Indonesia di Suriah mengatakan, tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban tewas hingga hari ini, Senin (22/2).
“Menyoal ledakan di Sayida Zaenab, hingga saat ini KBRI Damaskus tidak menerima laporan adanya korban WNI,” ujar pejabat Pensosbud KBRI Damaskus, AM Sidqi.
Hingga kini, keadaan di Suriah masih cukup tegang. Pihak keamanan masih berjaga-jaga di sekitar lokasi ledakkan.
Sementara itu, kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), mengatakan bertanggung jawab atas serangan di dua kota di Suriah itu. (merdeka.com)