oleh

Ribuan Siswa Terpaksa Libur Sekolah karena Banjir di Kampar

Salisma.com,Bangkinang – Banjir yang melanda sebagian besar wilayah Kampar melumpuhkan aktivitas belajar mengajar di berbagai sekolah di kabupaten tersebut. Pimpinan sekolah yang terendam banjir meliburkan murid-muridnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kampar Edi Rusman Dinata belum mengetahui jumlah sekolah yang diliburkan secara pasti. Pihaknya masih menunggu laporan dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dikbud di tiap kecamatan. “Ada puluhan (sekolah). Data pastinya belum diterima dari UPTD. Tapi, terutama di daerah pinggiran (Sungai Kampar) pasti libur,” ungkap Edi.

Ia mengatakan, sekolah di daerah yang surut juga tidak lantas dapat melaksanakan proses belajar mengajar. Pasalnya, peserta didik harus membersihkan ruang belajar agar layak digunakan. Kapan proses belajar mengajar mulai aktif, Disdikbud menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah dengan di bawah pengawasan UPTD.

Edi mengklaim, banjir tidak bakal merusak atau menghilangkan arsip sekolah. Menurut dia, arsip penting sekolah seperti data peserta didik dan guru telah disimpan apik di pusat data pada Disdikbud. “Kita khawatirkan inventaris. Ada yang rusak. Soalnya ada yang enggak sempat mengevakuasi. Seperti di Air Tiris, SD 021. Mereka tahunya sekolah sudah terendam,” ujar Edi.

Sementara Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Tambang tak luput dilanda banjir. Kantor yang terletak di Kilometer 30 Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang Desa Balam Jaya Kecamatan Tambang mulai direndam banjir sejak Selasa (10/2/2016) malam sekira pukul 23.00 WIB.

Ketinggian air menggenangi kantor mencapai 1 meter pada Rabu (10/2) pagi. Menurut Kepala Polsek Tambang AKP. Rusyandi Zuhri Siregar, sejak markasnya dibangun tahun 2008 silam, baru kali ini dilanda banjir.

Siregar mengatakan, empat orang tahanan terpaksa dievakuasi ke Markas Polres Kampar. Sedangkan barang bukti berupa kendaraan tidak dapat dievakuasi. “Semua berkas aman, berhasil kita evakuasi. Pelayanan lumpuh total. Tetap melayani masyarakat, tapi (pelayanan) administrasi belum bisa,” imbuh Siregar. (Yn)