SALISMA.COM (SC) – Film Animasi The Good Dinosaur sudah dua pekan di box office, namun tampaknya harus berjuang lebih keras agar tidak menjadi film Pixar dengan pendapatan terburuk di Amerika. Meski sampai saat ini rekor buruk itu masih dipegang oleh A Bug’s Life, tetapi The Good Dinosaur memiliki potensi menuju ke arah keterpurukan. Sebab, sampai pada pekan keduanya, film animasi karya Peter Sohn ini masih sulit diterima oleh penonton Amerika.
Sejak dirilis pada 25 November lalu, film animasi terbaru Pixar ini meraup 56 juta dolar AS atau Rp 775 miliar selama lima hari libur. Angka tersebut memang terlihat besar, tetapi jauh dari harapan Pixar. Terlebih lagi, film itu telah menguras waktu dan biaya yang jumlahnya tak sedikit. The Good Dinosaur menghabiskan waktu pembuatan sekitar lima tahun dan anggaran 200 juta dolar AS, hanya untuk meningkatkan teknologi produksi animasi Pixar.
Studio animasi Pixar pun berharap bisa segera mengembalikan modal pada pekan keduanya. Akan tetapi, lagi-lagi angka yang didapat tidak sesuai dengan harapan. The Good Dinosaur hanya mampu menghasilkan 15,5 juta dolar AS. Artinya The Good Dinosaur mengalami penurunan sekitar 60,4 persen. Inilah persentase penurunan pendapatan terbesar yang dialami oleh film Pixar, seperti yang dilansir muvila.
Adapun film Pixar sebelumnya, Cars 2, hanya mengalami penurunan sekitar 60,3 persen. Akan tetapi, film tersebut masih beruntung karena jumlah pendapatan para pekan pertama perilisannya lebih tinggi, yakni 66 juta dolar AS dan berhasil menambahkan 26,3 juta dolar AS pada akhir pekan kedua.
Jadi, jika ditotal jumlah pendapatan selama dua pekan, Cars 2 sudah membukukan 117,2 juta dolar AS. Rentang jumlah pendapatan itu cukup jauh jika dibandingkan dengan The Good Dinosaur. Sebab, setelah dua minggu tayang, film ini baru membukukan 76 juta dolar AS di Amerika.
Performa film The Good Dinosaur ini tidak lepas dari ulasan buruk yang dilontarkan oleh para kritikus film. Film tentang petualangan Arlo, si Apatosaurus, ini juga kurang begitu mendapatkan apresiasi positif dari para orang tua. Mereka menilai bahwa film ini terlalu mengerikan untuk ditonton oleh anak-anak, karena terlalu banyak menampilkan adegan kematian, kekerasan, anak laki-laki yang diperlakukan seperti anjing, serta adegan Arlo dan Spot yang memakan buah-buahan lalu mereka mulai berhalusinasi.
“Lengan suami saya basah karena air mata anak saya yang masih berusia 10 tahun, anak berusia 2 tahun sangat ketakutan, dan saya bisa mendengar berusia 8 tahun dan 4 tahun menangis sepanjang film,” tulis salah satu ibu setelah menonton film tersebut. Film ini sendiri mendapatkan rating PG, yang berarti disarankan menonton di bawah bimbingan orang tua karena beberapa materi mungkin tidak cocok untuk anak-anak.
Namun, keadaan tersebut berbanding terbalik saat film ini tiba di pasar luar negeri. The Good Dinosaur malah mendapatkan sambutan positif dan tidak mengalami penurunan tajam seperti di Amerika. Di Prancis dan Jerman, film ini hanya turun sekitar 25 persen, sedangkan di pasar Amerika Latin hanya turun di bawah 20 persen. Sejauh ini, The Good Dinosaur berhasil mengangkat pendapatannya hingga menyentuh 55,4 juta dolar AS di luar negeri dan menembus daftar lima besar film Hollywood terlaris di luar Amerika pekan ini.
(muvila)