SALISMA.COM, LONDON – Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki komitmen memajukan ekonomi Papua. Bahkan Jokowi berjanji rutin mengunjungi Papua dalam tiga bulan sekali, untuk mengecek kemajuan pembangunan di Papua.
Hal tersebut seperti diungkapkan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dihadapan 20-an pengusaha yang tergabung dalam Asia House Londong dalam kunjungan kerjanya di London, Inggris, Kamis (14/5/2015).
Para pengusaha Asia House London mempertanyakan sikap pemerintahan Jokowi-JK terkait pembangunan serta sistem otonomi di Papua.
“Sistem otonomi di Papua saat ini berjalan sangat baik dan pro terhadap rakyat Papua. Dalam pelaksanaan otonomi tersebut, para pendatang tidak dimungkinkan menjabat sebagai gubernur Papua. Tetapi warga Papua secara politis dan aturan, dimungkinkan menjabat gubernur di seluruh wilayah Indonesia,” kata JK yang dalam pertemuan tersebut didampingi Dubes RI untuk London T.M. Hamzah Thayeb.
JK menegaskan, pemerintah saat ini memiliki komitmen yang kuat untuk membangun perekonomi di Papua, salah satunya pembangunan berbagai infrastruktur mulai dari jembatan, jalan, hingga pelabuhan.
“Presiden Jokowi berjanji mengunjungi Papua sekali dalam tiga bulan. Pada kunjungannya yang terakhir pekan lalu, Presiden Jokowi memberi perhatian pada penegakan HAM dan pembangunan, dan Presiden Jokowi baru saja mengumumkan untuk membebaskan para jurnalis asing untuk melakukan liputan di Papua,” ungkapnya.
Dalam pertemuan tersebut, para pengusaha London, menyampaikan ketertarikannya untuk terus berinvestasi di Indonesia, dan umumnya mengakui jika Indonesia masih sangat atraktif sebagai tujuan investasi. Apalagi JK mengungkapkan, pemerintah membuka peluang seluas-luasnya bagi investor untuk investasi di Indonesia.
“Kini di Indonesia sedang digalakkan proyek pembangunan listrik 35.000 MW dalam tempo 5 tahun atau 7.000 MW/tahun. Proyek ini ditaksir akan menelan total investasi hingga sekitar Rp 1.100 triliun. Dan keseluruhan protek tersebut Indonesia sangat terbuka kepada para investor,” tutupnya.(detik)