SALISMA.COM, SIAK – Sejak di luncurkannya program Transfer Anggaran Berbasis Ekologi (TAKE) di Kabupaten Siak tahun lalu, Pemkab Siak terus berkomitmen untuk bersinergi bersama Pemerintah Kampung di Kabupaten Siak untuk membangun Siak sebagai Kabupaten hijau.
Bupati Siak Alfedri menyampaikan, program TAKE kedepannya akan digunakan pemerintah desa di Kabupaten Siak, digunakan untuk pengelolaan lahan dan pengembangan ekonomi kampung, dalam pengadaannya bersinergi dengan pemerintah Kabupaten Siak.
“TAKE digunakan pemerintah desa atau pemerintah kampung sesuai alokasi dana berupa pengelolaan lahan secara baik dan juga sistemabel, dan juga untuk pengembangan ekonomi, dua sisi ini di dorong melalui program TAKE dan ini dibuatkan tim pendampingan di masing-masing kampung yang bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten siak,” jelas Alfedri awal Juli 2022 lalu.
Selain pengolahan lahan yang dapat dijalankan sesuai dengan sistem yang ada, TAKE juga diberikan sebagai intensive kepada pemerintahan kampung untuk pencegahan terjadi KARHUTLA.
“Kita juga memberikan TAKE sebagai insentive dan motivase kepada pemerintahan kampung khususnya kepada 67 Desa untuk pengolahan lahan agar tidak terjadi KARHUTLA,” kata dia.
Alfedri menambahkan, selain dana pengelolaan lahan, ketika terjadi KARHUTLA, Pemkab Siak juga telah menyiapkan alat pemadam kebakaran portabel yang disiapkan di masing-masing desa, dan juga alokasi dana sebesar 24 juta pertahun dan juga Masyarakat Peduli Api (MPA) di 67 desa atau kampung yang ada di Kabupaten Siak.
“Jika ada KARHUTLA di sebuah desa, kedepannya akan ditangani oleh MPA, sehingga KARHUTLA dapat ditangani dengan lebih cepat,” ujar Alfedri.
Alfedri berharap dengan adanya program ini, pemerintah pusat dapat memberikan perhatian lebih kepada Kabupaten Siak dengan pemberian insentive melalui Kementrian Keuangan demi membantu mewujudkan Siak Kabupaten Hijau. (Infotorial)