oleh

Bank Riau Kepri Siap Berkonversi Menjadi Bank Syariah

SALISMA.COM, JAKARTA – PT Bank Riau Kepri siap berkonversi menjadi bank syariah dalam waktu dekat. Hingga saat ini, Bank Pembangunan Daerah (BPD) masih menunggu pengesahan serta persetujuan perubahan anggaran dasar (AD) dari Kemenkumham.

“Saat ini tinggal formalitas perlu pengesahan anggaran dasar dari Kemenkumham. Baru proses terakhir di OJK, semua dokumen sudah kami kasih ke OJK,” kata Direktur Utama Bank Riau Kepri Andi Buchari di Jakarta, Senin (30/5).

Bahkan perusahaan telah melengkapi persyaratan dari OJK baik dari sisi teknologi, administrasi, produk, standar operasional prosedur (SOP), kompetisi karyawan dan sosialisasi ke masyarakat.

“Sudah dilakukan beberapa kali verifikasi di OJK terutama teknologi. Beberapa kali dilakukan pengecek dan uji coba di lapangan. Sudah mendapat surat juga dari OJK,” ungkapnya.

Melalui konversi tersebut, pihaknya akan mendorong penghimpunan dan penyaluran dana berbasis syariah. Misalnya saja, penyaluran dana sosial seperti zakat, infak, sadaqah dan wakaf di masyarakat.

Selain itu, membantu masyarakat merencanakan ibadah haji dan umrah. Salah satunya melalui produk tabungan haji iB Dhuha Bank Riau Kepri Syari’ah. “Selama dua tahun terakhir, kami termasuk bank terbesar yang menerima setoran haji di Riau dan Kepulauan Riau. Untuk kloter pertama, kami akan berangkatkan sekitar 300-400 jamaah haji,” ungkapnya.

Ia juga berharap konversi ini bisa rampung pada Juni 2022 baru kemudian dirilis secara resmi.Dengan begitu, perusahaan bisa menjalankan amanah yang diputuskan oleh pemegang saham.

“Mudah – mudah keputusan yang diambil oleh pemegang saham dan kami tindak lanjuti ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat terutama mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat, termasuk pemasukan asli daerah,” jelasnya.

Target Bank Riau Kepri Setelah Konversi Jadi Syariah

Bank Pembangunan Daerah (BPD) Riau Kepri menargetkan pertumbuhan sekitar 7,5 persen untuk pembiayaan pada 2022. Direktur Utama PT Bank Riau Kepri, Andi Buchari menyampaikan target keuangan tidak banyak berubah setelah konversi menjadi syariah.

Bank Riau Kepri (BRK). Bank Pembangunan Daerah (BPD) Riau Kepri menargetkan pertumbuhan sekitar 7,5 persen untuk pembiayaan pada 2022. Setelah konversi, pembiayaan BRK Syariah akan ditopang oleh skema akad jual beli

“Untuk perubahan target keuangan tidak banyak hanya perubahan pada skema saja, target pembiayaan hingga akhir 2022 sekitar Rp 25-26 triliun, atau tumbuh sekitar 7,5 persen di RBB kita,” katanya di Jakarta, Senin (30/5/2022).

Andi mengatakan, Unit Usaha Syariah (UUS) BRK sendiri sudah berkontribusi signifikan. Dari sisi aset, pangsanya sudah mencapai 27 persen dari induk, yakni sekitar Rp 9,2 triliun. Pertumbuhan laba sebesar 135 persen pada 2021 (yoy). Laba tersebut berkontribusi sekitar 40 persen pada laba perusahaan.

“Artinya sudah sangat layak kita berpindah jadi syariah, ini jadi verifikasi dari masyarakat yang mendukung mereka bondong-bondong gunakan layanan syariah,” katanya.

Setelah konversi, pembiayaan BRK Syariah akan ditopang oleh skema akad jual beli atau murabahah. Skema bagi hasil juga akan didorong untuk pembiayaan UMKM kelapa sawit. Selain itu akad MMQ untuk KPR juga kerja sama FLPP.

Menurutnya, potensi tersebut turut menjanjikan di Riau dan Kepri, khususnya Batam. Batam menjadi area pertumbuhan baik dari sisi infrastruktur maupun properti, perumahan.

Menurutnya, porsi konsumer saat ini masih dominan yakni sekitar 75 persen dan 25 persen diantaranya untuk komersial dan korporasi. Rasio UMKM atau RPIM sendiri telah melampaui 20 persen dengan strategi salah satunya penyaluran melalui koperasi.** (Advertorial)